Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Selidiki Penyebab Pasien Ditolak RSUD Tarakan Meninggal

Pemprov DKI Jakarta akan melakukan audit medis terkait dengan meninggalkan seorang pasien setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta Pusat.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan melakukan audit medis terkait dengan meninggalkan seorang pasien setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta Pusat.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati mengatakan segera melakukan penyelidikan bersama dengan tim ahli dari Kementerian Kesehatan.

"Itu akan kami lakukan audit medis terlebih dahulu. Saya tidak bisa mengatakan salah atau benar kasus ini sebelum dilakukan audit medis," ujarnya di Balai kota, Senin (10/3/2014).

Tim audit yang akan bekerja pada Rabu (12/3/2014), lanjutnya, akan menyelidiki dan menganalisa apakah Andre Safa Gunawan meninggal karena akibat kelalaian pihak RSUD atau penyakit parah yang dideritanya [end-stage].

"Pasien end-stage itu seperti kanker. Kalau pasien end-stage CA grade 4, mau diapain juga nggak bisa. Pengobatannya dengan kasih sayang dari keluarga," tuturnya.

Dia mengatakan, kalau pasien sudah dalam keadaan parah, sebenarnya tidak membutuhkan penanganan medis dari RSUD, tetapi cukup kasih sayang keluarga.

RS Tarakan, lanjutnya, merupakan rumah sakit strata tertinggi (kelas A) yang menangani pasien dengan penyakit kategori grade paling tinggi seperti kanker, bedah tumor, bedah kepala, bedah jatung, bedah perut dan lain-lain.

"RS Tarakan merupakan rumah sakit strata tertinggi dari RSUD yang kita punyai. Diharapkan kalau masuk RS Tarakan bisa finish. Pasien enggak boleh lagi dirujuk kecuali ada perkembangan diagnosa baru yang membutuhkan second opinion. Misalkan mendatangkan dokter dari luar negeri yang bidangnya bidang transplantasi bihepar, ginjal, pencangkongkan jantung, nah itu boleh didampingi," katanya.

Selain diperiksa oleh tim audit medis, Dewan Pengawas Rumah Sakit juga akan membantu tim audit medis untuk menyelidiki kasus tersebut.

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan melakukan penyelidikan terkait dengan meninggalnya pasien setelah ditolak RSUD Tarakan.

"RSUD Tarakan, RS terbaik yang kami miliki jadi enggak mungkin ditolak. Pasti ada alasannya, kadang tidak melalui rujukan atau dipindah dari RS lain. Kami akan selidiki ini," ucapnya.

Untuk diketahui, seorang bocah 10 tahun bernama Andre Safa Gunawan menghembuskan nafas terakhir setelah sebelumnya ditolak RSUD Tarakan.

Warga Kebon Jeruk Jakarta Pusat ini sempat dibawa ke Klinik Maha Karuna RSUD Tarakan dan dinyatakan menderita radang tenggorokan.

Namun, saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tarakan, dokter mendiagnosa Andre menderita tumor dan perlu dibawa ke ruangan khusus untuk menangani tumor.

Di ruangan khusus tumor tersebut, Andre justru disuruh kembali ke IGD, tetapi di IGD tidak terdapat dokter yang bertugas.

Merasa dilempar ke sana-kemari, seorang petugas keamanan RSUD Tarakan menyarankan Andre dibawa pulang saja. Saat tiba di rumah, pada Sabtu malam (8/3/2014) Andre menghembuskan nafas terakhirnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper