Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Nyumbang Rp10.000 Buat Pembebasan Satinah

Tak ingin ketinggalan, Capres PDIP Joko Widodo pun menyumbang Rp10.000 buat pembebasan Satinah dari ancaman hukaman pancung di Arab Saudi.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA---Tak ingin ketinggalan, Capres PDIP Joko Widodo pun menyumbang Rp10.000 buat pembebasan Satinah dari ancaman hukaman pancung di Arab Saudi.

Sumbangan itu dimasukkan Jokowi ke dalam kotak sumbangan yang sengaja dibawa anggota DPR Rieke Dyah Pitaloka yang menyambangi Balaikota,  Rabu (26/3/2014)

Kedatangan politisi PDIP  ini memang bermaksud meminta sumbangan untuk menyelamatkan Satinah, yang akan dihukum mati di Arab Saudi, karena membunuh majikannya.

Jokowi pun lantas mengeluarkan uang pecahan Rp2.000 sebanyak lima lembar dan memasukkannya ke dalam kotak sumbangan. "Ini saya sumbang Rp10 ribu," ujarnya seperti dikutip laman Pemprov DKI Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Jokowi meminta untuk tidak dilihat dari jumlah sumbangan yang diberikan dan berharap masyarakat turut membantu Satinah, berapa pun besaran yang disumbangkan. Pasalnya, diperlukan Rp21 miliar, sebagai uang diyat atau uang duka yang diberikan kepada keluarga almarhumah.

"Jangan dilihat jumlahnya, ini masalah menggerakkan masyarakat. Tetapi menurut saya ke depan sebaiknya pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke negara yang tidak punya perjanjian tertulis dengan kita. Karena TKI akan punya kedudukan lemah dan rentan berbicara," ujarnya.

Menurut Jokowi, sebanyak 80% Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) berada di Jakarta. Bahkan ada juga penyalur gelap.

Selain itu, Jokowi melihat juga ada pungutan liar yang terjadi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta.

"Di dinas juga masih ada problem dan akan saya selesaikan. Perketat perizinan, juga mencabut izin kalau memang izinnya ada di kita," katanya.

Rieke mengatakan, Jokowi sebelumnya sudah memberikan sumbangan lebih dari Rp10.000.

"Kalau secara pribadi ya ada deh sumbangannya, yang pasti tidak Rp10.000.  Ini sudah ada amplopnya di dalam kotak," katanya.

Dalam kotak sumbangan memang terlihat amplop tebal berwarna putih yang diberikan Jokowi sebelumnya.

Menurut Rieke, sejak awal persidangan 2007, pemerintah Indonesia tidak pernah mendampingi Satinah.

 Sedangkan sidang eksekusi Satinah tinggal 7 hari lagi.

Menurut dia, uang yang terkumpul untuk Satinah baru Rp12 miliar dari total Rp21 miliar yang harus dibayarkan.

Sementara uang yang terkumpul dari hasil sumbangan sebesar Rp 2,4 miliar.

"Jadi, kalau menurut Mas Jokowi, sudah tidak boleh lagi mekanisme diyat (uang duka keluarga) sebagai solusi kasus-kasus vonis hukuman mati," kata Rieke. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper