Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan PT Jakarta Monorail yang ingin membangun area komersial di stasiun dan depo monorel membuat Pemprov DKI melakukan peninjauan kembali tata ruang pembangunan ini.
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan permintaan PT JM inilah yang menyebabkan molornya penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) syarat baru.
"Dia mintanya itu agak aneh, di stasiun mau dibikin 3-4 lantai ke atas. Jadi ada shopping mall di atas kereta. Apa enggak kacau balau?," ujarnya di Balai Kota, Jumat (4/4/2014).
Pemprov DKI, lanjutnya, sudah memberikan kompensasi pembangunan monorel di jalur hijau, tetapi untuk dibangunnya gedung di atas stasiun perlu ada kajian khusus terkait penataan kota Jakarta.
"Kalau sky bridge di Hongkong kan lebih baik di belok-belokinin. Nah ini kan tidak, dia bikin ke atas. Secara tata kota bagus tidak seperti itu kayak ada tower di tengahnya," tuturnya.
Pria yang kerap disapa Ahok ini menilai keinginan PT JM untuk membangun gedung di atas stasiun monorel sangat tidak masuk akal.
Pasalnya, bangunan tersebut membutuhkan tiang yang besar dan kuat serta lahan yang luas.
Selain itu, PT JM juga akan menyewakan ruang dalam gedung tersebut sebesar Rp25 juta per meter per tahunnya.
"Nah yang sekarang siapa yang bisa hitung masuk akal atau tidaknya. Terus kalau dia gagal, mangkrak kayak gitu, kamu mau ambil, bangunan raksasa kayak gitu aneh," ucapnya.
Permintaan PT JM, lanjut Ahok, merupakan sesuatu yang baru dan tidak ada jaminan banyaknya pengujung toko yang berada di atas stasiun monorel.
Jika PT JM ingin memiliki pusat perbelanjaan dapat membangun jalur monorel yang dihubungkan dengan pusat perbelanjaan.
"Ada berapa pengunjungnya yang mau datang ke situ. Apakah orang elit mau belanja. Terus kalau kamu buru-buru, kamu mau enggak nongkrong dan belanja ke atas. Kalau dia transit langsung jalan kan," katanya
Mantan Bupati Belitung Timur ini menduga permintaan tersebut merupakan permainan baru PT JM agar rencana pembangunan monorel ini memakan waktu yang lama.
"Kami bilang penumpang monorel kebanyakan, kami turunin dari 240.000 ribu penunpang menjadi 100.000 ribu. Begitu kami turunin, mereka bilang tidak masuk akal dan tidak layak. Mereka bilang kasih 20.000 meter persegi agar masuk akal. Kami ngitung lagi permintaan ini. Ini kan permainan baru," ujar Ahok.