Bisnis.com, BEKASI - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bekasi mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan komunikasi dengan pengusaha angkutan sebelum peresmian operasional busway Transjakarta rute Pulogadung-Bekasi pada bulan ini.
Pengusaha angkutan dari Bekasi mengaku selama ini tidak pernah diajak komunikasi lebih jauh mengenai proyek busway Transjakarta yang bakal bersinggungan dengan trayek beberapa angkutan umum di Bekasi.
Sekretaris Jenderal Organda Sahata Lumban Raja mengatakan jika peresmian dilakukan tanpa ada komunikasi lebih jauh, pengusaha angkutan asal Bekasi bisa melakukan tindakan protes keras dan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami sebetulnya mendukung proyek itu. Tapi tolong kami diajak komunikasi dari DKI. Draf apa saja yang menjadi kesepakatan antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi, apakah itu merugikan atau seperti apa,” papar Sahata saat ditemui Bisnis, di kantornya, Senin (12/5).
Sahata mengatakan Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku pengambil kebijakan mestinya menjalin komunikasi intensif kepada stakeholder terkait. Pasalnya, komunikasi yang diupayakan Dinas Perhubungan Pemkot Bekasi terhadap pengusaha angkutan umum Bekasi seolah tidak ada artinya karena Bekasi sebatas penyedia lahan atas trayek busway tersebut.
Selain itu, dampak yang dialami langsung adalah pengusaha angkutan dari Bekasi. Dia menyebut sekitar 1.000-an angkutan umum yang selama ini beroperasi akan tersingkirkan dengan adanya beroperasinya busway Transjakarta. Berkaca pada 2012, kata dia, beroperasinya Angkutan Perbatasan yang Terintegrasi dengan Transjakarta Busway (APTB) sudah membuat pengusaha kelimpungan.
“Kebijakan itu mestinya jangan membuat pengusaha angkutan umum makin terjepit, harusnya bersinergi satu sama lain,” paparnya.
Saat ini, pihaknya masih dapat mengendalikan pengusaha dan sopir angkutan umum yang terkena imbas atas proyek busway Transjakarta agar tidak melakukan tindakan anarkistis. Namun pada tahapan realisasi di lapangan, Sahata tidak tahu apakah sopir angkutan umum akan memblokade jalur tersebut atau tidak.
“Dari 1.000-an angkutan umum, kami prediksi ada 300-an pengusaha angkutan yang terkena dampaknya. Belum lagi pendapatan sopir bisa berkurang, inilah yang tidak pernah dikomunikasikan,” ujarnya.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi Erwin mengatakan komunikasi terhadap beroperasinya trayek busway Transjakarta dari Pulogadung-Harapan Indah Bekasi telah disosialisasikan kepada pengusaha angkutan umum.
Kendati demikian, kata dia, Dishub Kota Bekasi akan mendengarkan aspirasi lebih jauh mengenai keinginan dari operator dan pengusaha terkait.
“Sempat ada permintaan dari pengusaha bahwa busway harus berhenti di depan pintu gerbang Harapan Indah, jangan sampai masuk ke pasar modern. Padahal pintu gerbang itu pusat keramaian, jadi maksud kami jangan sampai menambah titik kemacetan lebih parah lagi,” ujarnya.
Erwin membocorkan bahwa pada bulan ini akan diresmikan busway Transjakarta dengan rute Pulogadung-Medansatria-Perumahan Harapan Indah yang berjarak sekitar 15 kilometer. Peresmian itu mengingat kesiapan sarana dan prasarana sudah 100%.
Proyek Busway Pulogadung-Bekasi: Pengusaha Angkutan Belum Diajak Bicara
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bekasi mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan komunikasi dengan pengusaha angkutan sebelum peresmian operasional busway Transjakarta rute Pulogadung-Bekasi pada bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
Ridwan Kamil Klaim Punya Survei Internal, Lampaui Pramono-Doel?
13 jam yang lalu
Ridwan Kamil Optimistis Menang di Pilkada Jakarta
13 jam yang lalu