Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI menerapkan perangkat Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di Jakarta. Penerapan perangkat tersebut bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kerja sama membantu warga untuk mengetahui harga pasar dan stok bahan pangan di Jakarta. Warga DKI nantinya dapat mengunduh dan mengakses sistem aplikasi PIHPS di smartphone.
"Kalau orang tahu harga pasar dengan baik, ini akan mempengaruhi ekspektasi pasar. Ini penting. Orang kalau tahu stok barang banyak, enggak bakal berebut," ujarnya seusai serah terima PIHPS di Balai Kota, Kamis (26/6/2014).
PIHPS, lanjut pria yang kerap disapa Ahok ini, merupakan langkah Pemprov DKI untuk mengantisipasi kelangkaan barang karena banyak warga yang melakukan penyimpanan bahan pangan.
"Paling kacau dalam sebuah pasar, orang sudah enggak percaya lalu di lakukan 'rush'. Dia buru-buru beli semua untuk stok di rumah. Itu yang gawat," ucapnya
Menurutnya, apabila orang mengetahui harga pasar stabil dan jumlah bahan pangan yang ada di Jakarta akan membuat masyarakat menjadi tidak khawatir dengan kelangkaan barang.
"Pasti persepsi dan ekspektasi orang itu akan tenang saja, enggak akan ikut berebut kalau mereka tahu stok kami. Nah, hukum supply-demand akan terjadi," kata Ahok.