Bisnis.com, TANGSEL-Kondisi terminal bus Pondok Cabe, Tangerang Selatan, sangat memprihatinkan karena tidak difungsikan sejak 14 tahun yang lalu.
Sebagian besar bangunan terminal rusak parah, termasuk menara pengendali serta infrastuktur jalannya banyak yang berlubang dan menjadi kubangan air.
Pemantauan Bisnis.com, Rabu (2/7/2014) area terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) seluas 2,4 hektar menjadi semak belukar yang penuh rerumputan.
Karena itulah pengusaha otobus AKAP sempat menolak penutupan terminal bus Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk produk pembangunan mass rapid transit (MRT) dengan alternatif pindah ke terminal bus Pondok Cabe.
Terminal bus di Jl Raya Kemiri, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang Tangsel yang dibangun pada 1999 oleh Pemda Tangerang, sebelum pemekaran wilayah menjadi Pemkotdya Tangsel.
Saat itu Pemda Tangerang mengalokasikan dana sekitar Rp10 miliar untuk membangun terminal yang hanya dioperasikan beberapa bulan hingga tahun 2000.
Muhammad, warga sekitar terminal, mengatakan hanya beberapa bulan angkutan kota dan bus AKAP beraktivitas melayani penumpang di terminal tersebut.
“Hanya beberapa bulan ada angkot dan bus masuk terminal, tetapi karena penumpangnya tidak mau ke terminal itu, akhirnya kosong lagi,” ujarnya.
Lokasi terminal Pondok Cabe memang kurang strategis, sekitar 300 meter dari Jl Raya Parung dan mencapai sekitar 3 km pusat keramaian Pasar Ciputat.
Selain itu akses jalan dua lajur sejauh sekitar 300 meter dari Jl Raya Parung masuk ke area lokasi Pondok Cabe tersebut kondisinya rusak parah.