Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Supir Angkot di Ujung Tanduk Hadapi Kenaikan BBM

Operator angkot Mikrolet dan KWK di wilayah Tangerang Selatan merasa nasibnya di ujung tanduk, menyusul rencana penaikan harga bahan bakar minyak dalam waktu dekat ini.

Bisnis.com, TANGSEL-Operator angkot Mikrolet dan KWK di wilayah Tangerang Selatan merasa nasibnya di ujung tanduk, menyusul rencana penaikan harga bahan bakar minyak dalam waktu dekat ini.

Pemerintah memang belum menetapkan berapa persen kenaikan harga BBM premium dari yang berlaku sekarang Rp6.500 per liter, untuk mengurangi beban subsidinya.

“Namun, kami gelisah dengan rencana itu, karena dengan harga BBM yang sekarang saja kami sudah repot,” kata Marjuki, supir angkutan dalam kota S10 rute Ciputat-Bintaro-Pondok Betung Tangsel, Selasa (11/11/2014).

Menurutnya, kondisi sekarang semakin susah mencari penumpang, terutama setelah jam sibuk pagi saat berangkat kerja dan pulang kerja pada sore hari, karena banyak yang punya sepeda motor.

Dibandingkan dengan biaya bensin sepeda motor, tentu tarifnya angkot relatif lebih mahal seperti S10 rute Ciputat-Bintaro-Pondok Betung lewat UIN Jakarta untuk jarak terdekat Rp2.000 dan jarak terjauh Rp4.000-Rp5.000 per penumpang.

Untuk itu, Marjuki dan teman-teman sesama supir angkot mobil carry S10 merasakan sekarang ini semakin berat mencari uang setoran sebesar Rp80.000-Rp100.000 per hari, sesuai kondisi mobilnya.

“Entah bagaimana nanti nasib kami setelah harga BBM naik, karena mau tidak mau tarif angkot juga naik. Sementara itu penumpang semakin berkurang, karena banyak yang beralih naik motor sendiri,” ujarnya.

Kondisi yang sama juga dirasakan awak angkot seperti D03 rute Ciputat-Bukit, D06 Ciputat-Jombang, D07 Ciputat-Muncul, S29 Ciputat-Parung, D01 Ciputat-Kebayoran Lama, D02 Ciputat-Pondok Labu dan D18 rute Ciputat-Ciledug.

Selamat, supir angkot D02 rute Ciputat-Pondok Labu, mengatakan tantangan terberat lain yang dihadapi awak angkot adalah tingkat kemacetan lalu lintas yang semakin parah sehingga sulit mencapai target ritasi (pergi-pulang).

“Kondisi jalan yang sangat macet juga membuat banyak penumpang beralih menggunakan sepeda motor, ditambah nanti tarif angkot yang semakin mahal setelah kenaikan BBM,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler