Bisnis.com, JAKARTA -- Hari ini, Rabu (19/11/2014) Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal dengan panggilan Ahok dilantik Presiden Jokowi yang bernama lengkap Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pelantikan Ahok hari ini menorehkan sejumlah catatan. Mulai dari soal kontroversi yang lekat dengan Ahok, termasuk terkait dengan persoalan etnis dan agama hingga pelantikan langsung Gubernur oleh Presiden RI.
Saat memulai acara pembacaan janji, Jokowi bertanya apakah Ahok bersedia bersumpah sesuai dengan agama Kristen Protestan. Ahok pun menjawab, "bersedia."
Pembacaan sumpah janji berlangsung singkat dan lancar, dan ini menjadi penanda formal bahwa DKI Jakarta dipimpin Gubernur yang beragama Kristen Protestan.
Namun, sebetulnya ini bukan kali pertama DKI Jakarta punya gubernur nonmuslim.
Di masa pemerintahan Presiden Soekarno, Jakarta juga pernah dipimpin gubernur nonmuslim, yakni Henk Ngantung yang beragama Katolik.
Henk Ngantung yang bernama lengkap Hendrik Hermanus Joel Ngantung lahir di Manado, Sulawesi Utara, 1 Maret 1921. Ia meninggal di Jakarta, 12 Desember 1991 pada umur 70 tahun.
Sebelum menjabat gubernur Henk dikenal sebagai seorang seniman. Ia seorang pelukis yang aktif bersama Chairil Anwar dan Asrul Sani mendirikan "Gelanggang".
Henk juga pernah menjadi pengurus Lembaga Persahabatan Indonesia-Tiongkok 1955-1958.
Hampir mirip dengan Ahok, sebelum jadi gubernur, Henk sempat menjadi wakil gubernur DKI.
Tepatnya, seperti tertulis di Wikipedia, Henk ditunjuk Presiden Soekarno untuk menjadi deputi gubernur di bawah Soemarno.
Banyak kalangan memprotes pengangkatan Henk Ngantung. Tapi Soekarno punya maksud lain. Ia ingin agar Henk menjadikan Jakarta sebagai kota budaya.
Henk dinilai Bung Karno memiliki bakat artistik. Dia juga yang membuat sketsa Tugu Selamat Datang yang menggambarkan sepasang pria dan wanita sedang melambaikan tangan. Tugu itu berada di bundaran Hotel Indonesia
Kontroversi menggerogoti Henk Ngantung saat ia menjadi gubernur DKI. Ia dituding terlibat PKI, dicap sebagai pengikut partai terlarang itu walau tak pernah menjalani persidangan.
Menjelang ajal tiba, Henk nyaris buta karena serangan penyakit glukoma. Kemiskinan akhirnya menemaninya di ujung usia.
Sebulan sebelum wafat, saat ia dalam keadaan sakit-sakitan, pengusaha Ciputra memberanikan diri mensponsori pameran pertama dan terakhir Henk Ngantung.
Berikut sejumlah link terkait dengan Henk Ngantung:
RUMAH HENK NGANTUNG: Ahok Siap Beli, Kenang Jasa Gubernur Berdarah China Pertama
Hetty Evelyn Memesah, Istri Mantan Gubernur DKI Meninggal Dunia
INGIN BACA INFORMASI LAINNYA? SILAKAN KLIK
JK Beberkan Kebijakan Kenaikan BBM Bersubsidi di Depan Investor Uni Eropa