Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA BAHAN POKOK: Cegah tak Naik Saat Musim Hujan

Harga barang kebutuhan pokok di pasar tradisional di Tangerang Selatan diharapkan tidak akan naik lagi selama musim hujan ini.
Penjualan harga bahan pokok di pasar tradisional/Bisnis
Penjualan harga bahan pokok di pasar tradisional/Bisnis

Bisnis.com, TANGSEL-Harga barang kebutuhan pokok di pasar tradisional di Tangerang Selatan diharapkan tidak akan naik lagi selama musim hujan ini.

Sebab, ada kecenderungan harganya naik pada musim hujan dengan alasan stok menipis akibat banyak petani gagal panen atau ongkos pengangkutan lebih mahal.

Mutmainnah, warga Pondok Cabi Udik, Pamulang, menyatakan harapannya agar harga barang kebutuhan pokok tidak naik lagi selama musim hujan menjelang dan setelah Tahun Baru nanti.

Harga barang kebutuhan pokok sudah naik menyusul penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, seperti cabe merah kriting harganya melonjak sekitar 25,38% menjadi Rp81.500 per kg.

“Sebelum kenaikan harga BBM harga cabe merah kriting hanya sekitar Rp65.000 per kg. Tapi, setelah kenaikan harga BBM hingga sekarang ini harganya naik tinggi banget menjadi Rp81.500 per kg,” katanya, Senin (1/12/2014).

Menurut pemantauan Bisnis.com, harga eceran barang kebutuhan pokok di 2 pasar tradisional Ciputat diantaranya cabe rawit mencapai Rp74.000 per kg, serta cabe merah besar dan cabe merah kriting Rp80.500-Rp81.500 per kg.

Selanjutnya harga wortel mencapai Rp9.000 per kg, timun Rp9.000 per kg, bawang merah Rp16.500 per kg, bawang putih Rp17.000 per kg, dan bawang bombai Rp19.000 per kg.

Serta harga tomat Rp12.500 per kg, kentang Rp11.500 per kg, telur ayam negeri Rp18.000 per kg, gula pasir Rp11.500 per kg, dan ayam broiler utuh Rp28.900 per ekor.  

Harga eceran tersebut lebih tinggi dari sebelum kenaikan BBM, antara lain bawang merah hanya Rp15.450 per kg, tomat Rp8.400 per kg, timun Rp8.500 per kg. bawang bombai Rp18.700 per kg, dan telur ayam Rp17.400 per kg.

Patoni, pedagang pasar Ciputat, menjelaskan sulit menentukan harga agar tidak naik, karena tergantung dari pemasok di Pasar Induk Kramatjati Jakarta maupun yang datang dari daerah Banten.

Menurutnya, pedagang di pasar tidak bisa berbuat apa-apa, jika misalnya pihak pemasok menaikkan harga dengan alasan stok terbatas karena banyak petani gagal panen saat musim hujan.

“Atau mereka bilang ongkos angkutnya naik karena rute perjalanan truknya harus memutar lebih jauh, mencari jalan alternatif untuk menghindari lokasi yang terkena dampak banjir,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler