Bisnis.com, JAKARTA— Ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov) DKI Jakarta pada bulan ini akan dirotasi besar-besaran.
SIMAK: WAGUB DKI: Djarot Dilantik 18 Desember 2014
Kebijakan rotasi yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertujuan untuk memutus mata rantai pegawai yang kerap berkelakukan tak baik.
Namun, Ahok meyakini perombakan massal PNS DKI ini akan menimbulkan penolakan di kalangan PNS. Meskipun begitu, Ahok tidak akan mempersoalkan penolakan tersebut.
"Kalau ada PNS yang sakit hati enggak apa-apa, silakan bergabung demo saja bareng GMJ sama FPI. Kasihan tuh mereka kekurangan orang buat mendemo saya, mentok-mentok cuma sampai 2.000 orang yang ikut. Itu juga ambil orang dari luar kota," kata Ahok pada acara talkshow Strategi Tata Kelola Anggaran, di Balaikota, Kamis (11/12/2014).
Dikatakan, mutasi untuk eselon dua, tiga, dan empat pada akhir Desember ini untuk 6.000 jabatan di lingkungan Pemprov DKI. Menurutnya, pejabat yang dimutasi adalah mereka yang kinerjanya buruk.
”Siapa pun pejabat DKI yang terdampak perombakan adalah mereka yang memiliki kinerja kurang memuaskan atau buruk,” ujarnya.
PNS yang baik harus memiliki hati nurani jujur, dan itu bukan hanya memiliki otak cerdas. Ahok telah memiliki penilaian tersendiri dari indikator kinerja pejabat DKI selama tiga bulan. Bila kinerjanya tak baik, pejabat tersebut akan langsung distafkan.
"Saya harap nanti akan ada lapor melapor kepada saya. Kalau misalnya bapak ibu berkinerja baik dan merasa tidak senang saya pindah jabatkan, lapor saja ke saya, nanti saya analisis untuk kembali ke jabatan semula," ucapnya. (Bisnis.com)
BACA JUGA: