Bisnis.com, JAKARTA - Belum hilang ingatan publik tentang klarifikasi personal Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama tentang jalur busway berbayar, kali ini sang gubernur yang akrab disapa Ahok itu kembali mengoreksi pernyataannya tentang dugaan sabotase sehubungan dengan matinya aliran listrik pompa waduk Pluit dan CCTV Masjid Istiqlal.
Kecurigaan Ahok terhadap banjir besar Jakarta karena sabotase disampaikannya setelah melihat air hujan telah merendam kawasan ring 1 yakni Istana Kepresidenan. Alhasil air menggenangi sekitar Wisma Negara tempat tinggal Presiden Jokowi yang kebetulan waktu itu sedang berada di Filipina.
"Bukan sabotaselah, itu istilah saja lah, istilah Ahok saja lah," katanya di kompleks Istana Kepresidenan seusai mengikuti rapat penanganan banjir bersama Presiden Joko Widodo dan tiga kepala daerah Jakarta, Banten dan Jawa Barat, Rabu (11/2/2015).
Persoalan mengenai banjir besar yang melanda Jakarta pada awal pekan ini telah diselesaikan termasuk kendala alistrik listrik penggerak pompa air di sejumlah titik. PLN sebagai penyedia listrik mendukung upaya Pemprov DKI menghidupkan pompa air selama 24 jam.
"Ya Dirut PLN kan baru sebulan, jadi dia akan mendukung," jelasnya.
Saat ini ada enam pompa besar di Pasar Ikan dan 10 pompa di waduk Pluit untuk membuang air ke laut. Diharapkan jika semua pompa beroperasi ketika hujan deras bisa mengurangi beban air di wilayah tengah.