Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi sasaran pendemo akibat menyebut USB (unit sapi betawi) saat menamai seekor sapi di Kabupaten Bogor.
Koordinator Massa Anti-Rasis (Mars) Daud Poliradja mengatakan ucapan Ahok tak sesuai etika. Oleh karena itu, pihaknya membawa sekitar 80 massa untuk berdemo di depan Gedung Balai Kota.
"Jangan sekate-kate. Jadi gubernur yang bener. Aksi yang lebih besar karena bersinggungan dengan hukum adat," ujarnya saat berorasi, Senin (30/3/2015).
Pihaknya pun menilai naiknya Ahok mengisi jabatan DKI-1, harus diimbangi dengan etika yang baik sebagai pemimpin. Daud menuntut agar Ahok menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapan yang kurang berkenan. Termasuk, menindaklanjuti kesalahan tersebut ke ranah hukum.
"Kami mengingatkan kepada para pihak yang berkepentingan untuk menindaklanjuti pernyataan kami sehingga keadilan dapat ditegakkan, dan etika bangsa terselamatkan," katanya.
Adapun, beberapa perwakilan massa berusaha menemui Ahok yang saat ini masih memimpin rapat pimpinan (rapim). USB sering terdengar saat Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau Lulung salah menyebut uninterruptible power supply (UPS) setelah keluar dari ruang mediasi di Kementerian Dalam Negeri.