Bisnis.com, JAKARTA - PD Pasar Jaya, BUMD DKI Jakarta, segera melakukan revitalisasi Pasar Senen di Jakarta Pusat, yang beberapa waktu lalu sempat terbakar.
Namun, proses pengerjaan revitalisasi tersebut belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, lantaran jumlah pedagang yang setuju belum mencapai persyaratan.
Dari jumlah 2.260 tempat usaha yang ada, baru sekitar 30% pedagang yang setuju. Padahal, untuk dapat melakukan revitalisasi, syarat yang harus dipenuhi adalah mendapatkan persetujuan minimal dari 60% pedagang saat ini.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan masih sedikitnya persetujuan itu lantaran sosialisasi kepada pedagang baru dilakukan selama dua pekan terakhir dan hasilnya baru 30% pedagang yang setuju dengan revitalisasi tersebut.
"Kami sedang lakukan pendataan door to door sekarang. Ada sekitar 2.260 tempat usaha, pedagangnya nggak sampai jumlah itu. Baru sekitar 30% setuju. Mudah-mudahan bulan depan selesai, tapi kalau kami tidak dapat 60%, bisa jadi mundur," tutur Djangga, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Pihaknya menargetkan selama dua pekan ke depan persyaratan persetujuan 60% pedagang tersebut sudah bisa terpenuhi, sehingga revitalisasi bisa segera dilakukan.
Dirinya menargetkan setelah Lebaran, revitalisasi sudah bisa dimulai. Kemudian, karena melihat kondisi bangunan yang ada saat ini masih rawan, maka pedagang akan dipindahkan ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).
"Persoalannya ini pasarnya sudah rawan. Saya mengharapkan jika dibangun setelah Lebaran, pedagang yang ada sudah harus pindah. Saya takut kalau terjadi (roboh) bisa melukai pedagang," tuturnya.
Pihaknya mengatakan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan revitalisasi Pasar Senen mencapai Rp400 miliar dan diusahakan akan menggunakan anggaran PD Pasar Jaya sendiri meskipun sebelumnya berencana bekerja sama dengan pengembang.
"Karena ada saran dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat, akhirnya pembangunan akan dilakukan dengan menggunakan anggaran sendiri," ujarnya.