Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Diminta Tak Hanya Fokus MRT dan LRT

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta menyiapkan rencana moda terintegrasi yang menyambungkan kawasan padat penduduk ke pusat kota.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta menyiapkan rencana moda terintegrasi yang menyambungkan kawasan padat penduduk ke pusat kota.

Pasalnya, pembangunan infrastruktur untuk transportasi massal diprediksi tak akan berdampak signifikan mengatasi kemacetan Jakarta.

Head of Business Development and Special Projects for the Asia Pacific Region at Bombardier Transportation David Allen mengaku mendukung langkah Pemerintah Provinsi DKI membangun angkutan umum berbasis, misalnya mass rapid transit (MRT) dan light rapid transit (LRT).

"Pemprov DKI tak bisa mengandalkan kereta saja. Harus ada integrasi beberapa moda yang dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di berbagai sudut, baik di Jakarta maupun daerah penyangga," ujarnya, sesi diskusi "Unlocking the Grid: Solutions for Urban Mobility." pada acara New Cities Summit 2015 di Jakarta, Selasa (9/6).

Dia menuturkan pembangunan moda transportasi umum terintegrasi diperlukan lantaran semakin parahnya kondisi kemacetan di Jakarta. Lebih dari itu, lanjutnya, saat ini kemacetan tak hanya berpusat di tengah kota melainkan sudah merambat ke wilayah-wilayah pinggiran.

Menurutnya, Pemprov DKI wajib mempersiapkan moda transportasi lain berjenis bus (feeder) berukuran sedang dan kecil yang menghubungkan stasiun dengan area padat penduduk tengah kota dan kota satelit, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Karena itu, dia mengingatkan agar pemerintah tak fokus pemerintah pada pembangunan MRT dan LRT, tetapi memikirkan bagaimana caranya menyelaraskan trayek kereta, bus Transjakarta sekaligus menyiapkan angkutan lain untuk mengangkut penduduk.

"Pemprov DKI jangan setengah-setengah membangun jika ingin membuat masyarakat kelas menengah beralih dari mobil pribadi ke transportasi umum," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper