Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TPA RAWA KUCING: Awalnya Niat, Ujungnya Duit

TPA Rawa Kucing juga berencana menguji coba pembangkit listrik bertenaga sampah (PLTS) yang disediakan investor swasta. Belum dapat dipastikan kapan mulai dibangun, sekarang baru mulai ditata area lahannya.
Area pengomposan di TPA Rawa Kucing/Bisnis Indonesia-Dini Hariyanti
Area pengomposan di TPA Rawa Kucing/Bisnis Indonesia-Dini Hariyanti

PLTS

TPA Rawa Kucing juga berencana menguji coba pembangkit listrik bertenaga sampah (PLTS) yang disediakan investor swasta. Belum dapat dipastikan kapan mulai dibangun, sekarang baru mulai ditata area lahannya.  

Pembangkit listrik tersebut bisa menghasilkan 1,5 megawatt listrik. Belum dapat dipastikan berapa banyak jumlah sampah yang dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga setrum ini.

menyebut, setidaknya untuk menghasilkan 6 megawatt dibutuhkan sekitar 2.000 ton sampah.

“Kalau ini jalan, kami bisa kerja sama dengan DKI. Mereka buang sampah ke sini bayar, lalu diolah ,” kata Ivan.

Dengan luas wilayah 184,24 kilometer persegi, Kota Tangerang menampung sekitar 1,7 juta jiwa. Sampah yang mereka hasilkan sedikitnya 4.964 meter kubik atau 1.241 ton. Sampah yang bisa terangkut ke TPA sehari-hari hanya 75% sekitar 3.723 meter kubik setara 1.000 ton.

Dari sekitar 34 ha total lahan TPA Rawa Kucing yang kini berstatus akhir 10 ha. Luas ini diharapkan tidak bertambah. Untuk menemani tumpukan sampah, ruang terbuka hijau berisi taman edukasi lingkungan hidup bakal dibangun seluas 3 ha.

Yang pasti hasil pengelolaan TPA berbasis lingkungan hidup di Rawa Kucing nantinya harus bisa dinikmati masyarakat sekitar terlebih dulu.

"Saya ingin wali kota nanti bagaimana bisa menggiring khususnya warga Kedaung wetan bisa melihat sekaligus mereka memberikan saran," tutur Masan.

Gunung sampah di Rawa Kucing kelak bukan berarti akan ludes. Tapi setidaknya tempat ini bukan sekadar berisi bakteri pengurai sampah melainkan pula ada ekosistem lain yang berlangsung dari hasil fotosintesis dedaunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Jalur Sepeda
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper