Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta mengkritik ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengundang sebanyak-banyaknya orang dari luar daerah ke Jakarta.
Tubagus Arief, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta mengatakan ucapan Ahok tidak bijaksana. Menurut Tubagus Arief, kota Jakarta adalah kota yang welcome public.
"Asal tidak jadi beban, baik sosial, ekonomi apalagi politik makluk sekarang ada gerakan kumpulkan 1 juta KTP DKI untuk calon independen dalam Pilkada 2017," sindir Tubagus Arief kepada Bisnis.com, Rabu (15/7/2015).
Tubagus menilai seharusnya mengkhawatirkan ledakan penduduk yang bisa menyebabkan banyaknya area kumuh dan penampungan kawasan prostitusi. Tubagus menganggap Ahok tak memikirkan potensi peningkatan pemukimam kumuh di bantaran sungai.
Tubagus memandang, jika nanti ada prostitusi akibat ledakan pendudukan, yang disalahkan Pak RT, RW. Kalau tinggal di bantaran sungai, nanti digusur.
"Alibinya, buat program penaraam ada anggaran APBD atau tekan pengusaha untuk dana CSR, terus bilang lagi orang Jakarta butuh pembantu, bisa jadi traficking atau penistaan pembantu. Pak Gubernur banyak ide liar tapi tidak baca aturan, Perda Kependudukan atau Pergub," ujar Tubagus mengkritik sejumlah pernyataan Ahok saat melepas peserta mudik di Lapangan Parkir Timur Senayan.
Sebelumnya, Ahok memberangkatkan sekitar 2.500 orang pemudik yang menggunakan bus. Saat menyampaikan kata sambutannya, Ahok, berpesan kepada para pemudik agar tak sungkan membawa sanak keluarga sebanyak-banyaknya ke Jakarta.
Pesan Ahok tersebut tentu berbeda dengan kepala daerah pada umumnya yang justru menyarankan agar pemudik jangan menambah jumlah urbanisasi saat kembali usai libur Lebaran.
Kalau kepala daerah yang lain pasti pesannya jangan bawa sanak keluarga saat balik, kalau saya beda. Bawa saja yang banyak ke Jakarta, asalkan ada pekerjaannya, kata Ahok, Selasa (14/7/2015).
Kendati menyampaikan DKI terbuka untuk urbanisasi, dia menekankan agar penduduk baru yang ingin ke Jakarta harus dipastikan mempunyai pekerjaan dan rumah.