Bisnis.com, JAKARTA- Pemetaan bidang semua lokasi lahan untuk proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta ditargetkan dapat selesai bulan depan.
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) DKI Jakarta Zulkifli Antoni Mustafa mengatakan pihaknya saat ini baru menyelesaikan pengukuran 227 bidang tanah untuk keperluan jalur dan trase MRT Jakarta.
"Setidaknya ada 13 titik yang belum diukur oleh BPN dari total 240 bidang tanah. Kami akan menargetkan proses pengukuran semua lahan rampung bulan depan," ujarnya, Rabu (12/8/2015).
Dia menuturkan pemerintah akan fokus melakukan pengukuran ulang di empat bidang tanah. Hal tersebut, lanjutnya, dilakukan sesuai permintaan pemilik tanah. Ada sembilan titik lahan belum kami ukur karena ada perubahan trase dari Dinas Tata Ruang.
Tanah tersebut masing-masing berlokasi di wilayah Jakarta Selatan, yaitu Kelurahan Lebak Bulus, Fatmawati, dan Cipete.
Dia menjanjikan pengukuran sisa lahan yang bermasalah dimulai Selasa (18/8). Pelaksanaan pengukuran tersebut akan dipimpin oleh Sekretaris Kota Jakarta Selatan dan BPN Kanwil DKI Jakarta.
"Pokoknya, penyelesaian peta harus rampung bulan depan. Kalau tidak pengerjaan MRT bisa molor terus," imbuhnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hari ini, Rabu (12/8/2015), bertemu dengan BPN Kanwil DKI Jakarta, Sekretaris Kota Jakarta Selatan, dan PT MRT Jakarta.
Pertemuan tersebut membahas percepatan pembuatan peta bidang dan pembebasan beberapa titik lahan yang diperlukan untuk pembangunan MRT Jakarta.