Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Senilai Rp1 Triliun Siap Dibangun di Kabupaten Bogor

PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PT PPE), perusahaan BUMD Kabupaten Bogor berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BOGOR - PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PT PPE), perusahaan BUMD Kabupaten Bogor berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.

Direktur Utama PT PPE Radjab Tampubolon mengatakan investasi yang dibutuhkan untuk menggarap PLTS tersebut mencapai sekitar Rp1 triliun dengan target pengadaan listrik 40 megawatt yang diasumsikan per megawatt menelan anggaran sekitar Rp26 miliar.

"Di rencana pembangunan PLTS ini, kami bertindak sebagai fasilitator saja karena besaran investasinya dilakukan oleh perusahaan swasta asal China," ujarnya kepada Bisnis di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (27/8/2015).

Radjab mengatakan proyek tersebut dilaksanakan oleh perusahaan joint venture bentukan PT PPE dan perusahaan asal China yang belum bisa disebutkan namanya. Saat ini pihaknya tengah mempelajari seluruh rencana yang akan dilakukan.

Dia menjelaskan target pembangunan PLTS tersebut bisa dioperasikan pada April 2018.

Pada tahun ini, pihaknya menargetkan proses studi dan perizinan bisa selesai hingga Juni 2016.

Desember 2017 seluruh konstruksi pembangunan PLTS ditargetkan sudah rampung.

Menurut Radjab, dalam waktu dekat pihaknya akan membuat MoU dengan perusahaan swasta asal China tersebut.

MoU tersebut intinya memuat tugas masing-masing. Isi MoU antara lain PT PPE bersepakat menyediakan lahan, mengurus perizinan dan membuat studi kelayakan. Sementara perusahaan swasta wajib membangun dan mengoperasikan PLTS tersebut.

"Investasi harus dikerjakan oleh mereka sendiri. Maka caranya ya bentuk perusahaan joint venture. Mereka kasih berapa persen sahamnya ke kita. Dan kita tugasnya urus ini, studi ini dan lain-lain. Misal PT PPE diberi saham 10% dan sebagian besarnya mereka. Jadi intinya ini golden share antara kita dan mereka," katanya.

Radjab menegaskan untuk masalah tempat sebetulnya belum mutlak dibangun di kawasan Cigudeg lantaran harus dikaji lebih matang terlebih dahulu.

Ke depan akan segera dilakukan studi regional kawasan mana saja yang cocok dibangun PLTS.

Menurut Radjab, hal terpenting dari proyek tersebut yang harus segera dipenuhi adalah pengadaan sampah sekitar 2.000 ton per hari untuk bahan baku PLTS tersebut.

Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Depok, Bekasi dan Bogor Kota agar sampahnya ditampung di Kabupaten Bogor.

"Apabila semuanya beres, kita tinggal jual listriknya ke PLN. Nah, di situ bakal ada pemasukan besar buat Pemerintah dari bagi hasil penjualan listrik itu untuk PAD Kabupaten Bogor," katanya.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti mengaku antusias dengan rencana proyek pengembangan PLTS tersebut lantaran tidak menelan anggaran daerah, meskipun investasi yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp1 triliun.

Nurhayanti menambahkan pihaknya juga mendukung manajemen PT PPE yang berencana mengembangkan sektor energi lain di bidang pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper