Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagal Diterima SMA Negeri? Ayo, Depok Buka Kelas Filial Gratis

Kelas filial adalah program solusi bagi seluruh siswa yang tidak kebagian jatah kursi di SMA negeri, namun ingin bersekolah negeri. Setelah program berjalan, beberapa wali murid banyak yang mengeluhkan kebijakan Disdik akan sekolah filial ini.
Ilustrasi-Aksi coret baju siswa setelah kelulusan/Antara
Ilustrasi-Aksi coret baju siswa setelah kelulusan/Antara

Bisnis.com, DEPOK - Dinas Pendidikan Kota Depok membuka kelas filial atau kelas jarak jauh bagi siswa yang tidak tertampung pada penerimaan siswa baru 2015 yang ditutup 11 Juli 2015.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Disdik Kota Depok, Tatik Wijayati mengatakan pendafatraan kelas filial itu gratis untuk semua siswa. Saat ini terdapat sekitar 716 siswa yang ikut program filial.

Seluruh proses yang dijalani siswa untuk mendapatkan kelas filial tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis, katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (1/9/2015).

Sebelumnya beredar bahwa ada pungutan biaya yang dikenakan bagi siswa filial. Diduga ada oknum guru yang bermain dalam kasus tersebut. Namun, pihaknya membantah bahwa telah terjadi pengutipan tarif. Pihaknya mengklaim memiliki bukti tugas untuk mengawal jalannya PPDB juga sudah diperiksa inspektorat.

"Pihak kami telah memeriksa kepada guru-guru, mereka tidak ada yang merasa menerima uang," tegasnya.

Kelas filial adalah program solusi bagi seluruh siswa yang tidak kebagian jatah kursi di SMA negeri, namun ingin bersekolah negeri. Setelah program berjalan, beberapa wali murid banyak yang mengeluhkan kebijakan Disdik akan sekolah filial ini.

Salah seorang wali murid mengaku pernah dimintai oknum untuk membayar sejumlah uang agar anaknya bisa masuk sekolah yang diinginkan. Akan tetapi, pada kenyataannya menurut tes yang telah diikuti, siswa tersebut mendapat sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya dan tidak sesuai keinginan awal.

Tatik menambahkan wali murid yang juga telah mengajukan nasibnya ke media cetak maupun online, tidak bisa menunjukkan bukti tuduhan berupa kuitansi. Mereka hanya bisa berbicara tanpa menunjuk siapa oknum yang terlibat.

Dia meminta warga untuk mencari sekolah dengan jalur yang benar untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. "Kalau bayarnya ke orang lain ya mohon maaf kami tidak bisa bantu, karena dari awal kami pun sudah mensosialisasikan cara mendaftar yang baik dan benar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper