Bisnis.com, DEPOK- Pengurus Sekolah Masjid Terminal (Master) di Jalan Margonda Depok meminta pemerintah menyediakan fasilitas pengganti seiring dirobohkannya sekolah tersebut pekan lalu.
Akibat perobohan sekolah Master itu, para siswa kehilangan sekitar 12 ruang kelas dan tempat sekolah mereka menjadi tidak jelas.
Penggusuran dilakukan oleh pengembang yang akan membangun Terminal Terpadu Depok lantaran sebagian kelas tersebut berada di atas lahan Pemerintah Kota Depok.
"Kami ingin pemerintah membuat gedung baru karena banyak siswa telantar akibat penggusuran tersebut," ujar Gufron, pengurus Sekolah Master, Jumat (4/9/2015).
Dia mengatakan jumlah keseluruhan siswa Sekolah Master dari Paud hingga SMA mencapai sekitar 450 siswa yang saat ini terpaksa belajar di tempat seadanya.
Saat ini, lanjutnya para siswa belajar di emperan masjid atau menumpang di kelas lain yang kosong karena ruangannya tidak ada.
Pada kesempatan yang sama, Calon Walikota Depok Dimas Oky Nugroho meninjau bekas penggusuran Sekolah Master.
Dia mengaku kecewa pihak pemerintah menggusur seenaknya.
Dia menuturkan keberadaan Sekolah Master dinilai membantu siswa miskin yang ingin belajar secara gratis.
Pihaknya akan menelaah informasi terkait lahan yang ada di Sekolah Master.
Terkait janji calon wakil wali kota Depok yang mendampinginya, Babai Suhaimi yang akan membatalkan proyek Terminal Terpadu Depok di lahan tersebut dia menjawab, "Nanti saya pelajari lagi," katanya.
Sementara itu, mantan pengurus dewan keluarga Sekolah Master Ali Basri mengatakan pihaknya tidak ingin kasus penggusuran sekolah gratis bagi warga miskin itu dipolitisasi pasangan calon wali kota Depok.