Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Depok Harus Selesaikan Masalah Sekolah Master

Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Depok, Bernhard, mendesak Pemerintah Kota Depok segera memberi jalan keluar terkait penggusuran bangunan sekolah Master di kawasan Terminal Depok oleh pengembang pada pekan lalu.
Mahasiswa baru Universitas Indonesia Zulfikar Akbar Cordova bernyanyi disela upacara wisuda program Sarjana Reguler dan Kelas Internasional semester genap tahun akademik 2014/2015 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jum'at (28/8). Zulfikar yang merupakan lulusan Sekolah Master (Masjid Terminal) dan sehari-hari mencari uang sebagai pengamen tersebut berhasil lolos menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Indonesia./Antara
Mahasiswa baru Universitas Indonesia Zulfikar Akbar Cordova bernyanyi disela upacara wisuda program Sarjana Reguler dan Kelas Internasional semester genap tahun akademik 2014/2015 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jum'at (28/8). Zulfikar yang merupakan lulusan Sekolah Master (Masjid Terminal) dan sehari-hari mencari uang sebagai pengamen tersebut berhasil lolos menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Indonesia./Antara

Bisnis.com, DEPOK-- Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Depok, Bernhard, mendesak Pemerintah Kota Depok segera memberi jalan keluar terkait penggusuran bangunan sekolah Master di kawasan Terminal Depok oleh pengembang pada pekan lalu.

Bernhard mengatakan, Sekolah Master (Masjid Terminal) 95% menampung peserta didik asli warga Depok yang kurang mampu terutama anak jalanan.

"Ada hampir sembilan klaster yang dibongkar. Sekarang siswa terpaksa sekolah di musola. Ini harus jadi perhatian pemerintah," ujarnya, Selasa (8/9/2015).

Dia menuturkan, dinas terkait harus segera menangangi persoalan pendidikan di Depok salah satunya Sekolah Master yang notabene diperuntukkan bagi warga miskin.

Pada APBD Perubahan 2015, anggaran pendidikan ditambah sebesar 10% dari sebelumnya APBD murni sekitar Rp743 miliar. Dengan demikian, penambahan anggaran tersebut mencapai sekitar Rp78 miliar.

Anggota Komisi D DPRD Depok yang menaungi masalah pendidikan, Lahmudin Abdullah, mengatakan Pemkot Depok harus meningkatkan perhatiannya terhadap sektor pendidikan.

Saat ini, kata dia, masih banyak bangunan sekolah negeri dan swasta yang belum layak digunakan oleh peserta didik.

"Kalau bisa pemerintah jangan membedakan antara sekolah swasta dan negeri. Karena keduanya menyumbang besar bagi pembangunan negeri," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler