Bisnis.com, DEPOK-- DPRD Kota Depok menyetujui ajuan anggaran pendapatan belanja daerah perubahan (APBD-P) Depok 2015 dari Rp2,5 triliun menjadi Rp3,1 triliun.
Ketua Badan Anggaran DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, menuturkan, pihaknya memberikan beberapa rekomendasi atas penetapan perubahan anggaran tersebut.
"Kam mengapresiasi ajuan perubahan anggaran yang mencapai sekitar Rp604 miliar tersebut untuk digunakan dalam membangun Depok menjadi lebih baik," ujarnya, Selasa (15/9/2015).
Dia menegaskan, Pemkot Depok harus bisa mengoptimalkan APBD dengan penyerapan anggaran hingga akhir tahun dengan maksimal. Jangan sampai, kata dia, sisa lebih perhitungan anggaran tahun ini besar seperti tahun sebelumnya yang mencapai sekitar Rp756 miliar.
Berdasarkan data APBD Perubahan, pos pendapatan daerah yang semula dipatok Rp2,1 triliun menjadi Rp2,3 triliun atau naik sekitar Rp229,9 miliar. Rinciannya, pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp669,96 miliar menjadi Rp697,15 miliar.
Sementara itu, dana perimbangan dari semula Rp970,2 miliar menjadi jadi Rp1,5 triliun. Anggaran lain-lain pendapatan sah dari semula Rp515,4 miliar menjadi Rp690,1 miliar.
Perubahan anggaran juga terjadi pada pos belanja daerah yang semula Rp2,5 triliun menjadi Rp3,1 triliun atau naik Rp625,4 miliar. Rinciannya, belanja tak langsung semula Rp1,5 triliun menjadi Rp1,44 triliun atau naik Rp38,5 miliar. Sementara belanja langsung dari Rp1,5 triliun menjadi Rp2,1 triliun.
Pada pos pembiayaan daerah semula Rp372,1 miliar menjadi Rp767,1 miliar atau naik sekitar Rp395 miliar. Rinciannya, penerimaan pembiayaan dari Rp386,8 miliar menjadi Rp781,8 miliar.
Rekomendasi
Adapun, rekomendasi yang diberikan Badan Anggaran DPRD Kota Depok antara lain:
Pertama, pihaknya mengusulkan penambahan pendapatan melalui pajak dan retribusi daerah melebihi dari angka yang diusulkan guna menutupi kebutuhan anggaran pembangunan yang dibutuhkan masyarakat.
“Kami berharap pemkot serius menggali potensi PAD melalui pajak daerah, dengan memberikan kajian yang sistemik dan terukur, sehingga potensi PAD yang kami anggap melebihi potensi yang ada bisa terlampaui,” ujar Hendrik.
Kedua, sesuai dengan draft Raperda Perubahan APBD tahun anggaran 2015 yang semakin besar, Pemkot Depok diminta mengatur porsi anggaran belanja langsung dan belanja modal.
Pihaknya berharap agar seluruh anggaran kegiatan pembangunan baik yang sudah tertuang pada APBD tahun 2015 dan yang masih dalam perubahan APBD tahun anggaran 2015 dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Dia menjelaskan, salah satu bidang yang sering mendapatkan perhatian dan sorotan masyarakat adalah masalah pembangunan dan pemeliharaan jalan.
Menurutnya, penambahan anggaran pada perubahan APBD tahun anggaran 2015 pada Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air yang cukup signifikan, diharapkan mampu membenahi permasalahan kondisi jalan.
“Untuk itu kami berharap agar anggaran tambahan pada perubahan APBD tahun anggaran 2015 ini dilaksanakan secara benar dan tepat,” ujar Hendrik.
Ketiga, penambahan anggaran juga harus dilakukan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan, lantaran terdapat hal-hal yang harus menjadi catatan seperti jumlah sampah per harinya dinilai sudah menumpuk.
“Untuk itu kami mengharapkan pada perubahan APBD ini, DKP selayaknya mendapatkan tambahan anggaran yang cukup untuk mengatasi permasalahan persampahan dan penataan taman, sehingga beban tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara maksimal.”
Keempat, adalah soal penambahan fasilitas kesehatan, mulai tingkat puskesmas hingga rujukan utama.
Tak Memadai
Menurutnya, puskesmas hingga kini masih menjadi tulang-punggung utama upaya peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi fasilitasnya masih dianggap kurang memadai.
Oleh karena itu pihaknya merekomendasikan untuk program penambahan tenaga para-medis, khususnya tenaga perawat dan bidan dengan meningkatkan jam kerja dan mengadakan rawat inap di puskesmas khususnya pasien anak-anak termasuk dengan peningkatan dan dukungan sarana dan prasarana.
Kelima, adalah rekomendasi terhadap sarana dan prasarana di bidang pendidikan. Pihaknya berharap Pemkot Depok segera merealisasikan pengadaan lahan dan terbangunnya sekolah baru sehingga kekurangan jumlah sekolah di Kota Depok dapat segera diatasi.
Keenam, dalam rangka pengentasan kemiskinan, pihaknya mengusulkan agar program rumah tidak layak huni bagi warga miskin dapat dijalankan dengan baik. Dia menilai, angka kemiskinan warga cenderung bertambah.
Ketujuh, terkait dengan program kota layak anak untuk mewujudkan ‘kota layak anak’ perlu diperkokoh kemitraan pemerintah dengan para pelaku lain yang akan memberikan kontribusi.
Kedelapan, diharapkan Pemkot Depok sesegra mungkin bisa mengatasi permasalahan air selama musim kemarau ini. Dia menilai saat ini sudah cukup banyak ditemukan penurunan permukaan air tanah dan krisis air bersih.
“Selain itu masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya lingkungan hidup serta tingginya polusi udara dan limbah yang dihasilkan baik dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor dan masyarakat. Untuk itu perlu peningkatan upaya konservasi air tanah dengan pembuatan sebanyak mungkin sumur resapan dan penghijauan di daerah penyangga air hujan,” tambah Hendrik.
Kesembilan, pihaknya meminta kepada Dinas Pertanian dan Perikanan agar melakukan terobosan dan melakukan inovasi sehingga pemanfaatan balai benih ikan di Depok dapat dilakukan secara otimal dan berdampak signifikan kepada para peternak ikan.
Kesepuluh, pihaknya mendorong Pemkot Depok memastikan para investor memeroleh proses perijinan yang mudah. Selama ini pihaknya menilai proses perizinan di Depok terkesan berbeli-belit.
Untuk itu pihaknya mendorong kepada pemerintah kota agar membuat sistim perijinan yang terintegrasi dengan OPD terkait dan modul penyerderhanaan persyaratan perijinan.
Terakhir, Pemkot Depok diminta agar mendorong RSUD Depok meningkatkan pelayanan terhadap pasien miskin terutama dalam memperoleh kemudahan-kemudahan administrasi.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, akan bekerja keras dalam memaksimalkan penyerapan anggaran perubahan 2015 tersebut.
“Kita pokoknya yakin dan optimistis masalah serapan anggaran akan berhasil meskipun waktunya tinggal beberapa bulan lagi,” ujarnya.