Bisnis.com, TANGERANG—Sekolah Anti Korupsi (Sakti) Tangerang menyatakan seratus persen Puskesmas di Kota Tangerang Selatan tidak memiliki armada Puskesmas Keliling.
Acho Ardiansyah dari Sakti Tangerang menyatakan kondisi itu berdasarkan penelitian pada obyek yang diambil dari 23 Puskesmas. “Kami ambil dua responden dari masing-masing Puskesmas,” ujarnya dalam data resmi yang diterima Bisnis, Senin (7/12/2015).
Secara keseluruhan Sakti Tangerang menemukan sembilan masalah di bidang kesehatan. Contohnya, 91% Puskesmas tidak memiliki sistem pengendali kebisingan dan 83% tidak mencantumkan informasi ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
Belum lagi ada 80% Puskesmas tidak mencantumkan informasi ketersediaan obat yang mereka miliki. Adapula pusat layanan kesehatan yang tak mencantumkan informasi tentang tarif berobat sekitar 70%.
“Sejumlah 61% Puskesmas juga tak melibatkan masyarakat dalam menyusun standar pelayanan kesehatan,” tutur Acho. Ditambah lagi 65% dari mereka tidak punya info ketersediaan pemberdayaan masyarakat.
Sekolah Anti Korupsi Tangerang diinisiasi Tangerang Public Transparency Watch (Truth) dan Indonesia Corruption Watch (ICW). Sektor kesehatan hanya salah satu dari empat obyek penelitian yang menyangkut pelayanan dasar di Tangerang Selatan. Obyek lain yang turut disoroti adalah pendidikan, infrastruktur jalan, serta pelayanan di tujuh kecamatan.