Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Syarat Agar Metro Mini Bisa Gabung Transjakarta

Bergabungnya Metro Mini dengan Transjakarta dalam sistem transportasi terintegrasi ternyata masih menyisakan masalah. Salah satunya soal kepemilikan yang masih individual.
Ilustrasi/Jibiphoto
Ilustrasi/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Bergabungnya Metro Mini dengan Transjakarta dalam sistem transportasi terintegrasi ternyata masih menyisakan masalah. Salah satunya soal kepemilikan yang masih individual.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menyatakan untuk melaksanakan revitalisasi angkutan umum, sebaiknya Metro Mini segera bergabung dengan Kopaja memakai mekanisme rupiah per kilometer.

Andri menerangkan, jika per individu pemilik Metro Mini bergabung ke Transjakarta tanpa kesepakatan bersama, dia khawatir akan terjadi penolakan. Hal ini mengingat adanya perpecahan dalam internal tubuh manajemen Metro Mini.

"Saya katakan, gabung saja ke Kopaja. Kalau tidak mau, saya tidak yakin bisa berdamai," jelas Andri.

Selama ini ketidaksepahaman akan pengelolaan Metro Mini membuat Dishubtrans DKI pun kesulitan melakukan integrasi Metro Mini ke Kopaja untuk menerapkan sistem rupiah per kilometer.

"Kami butuh data dari Kemenkumham siapa pengelola resminya," jelas Andri.

Selama ini sejumlah kendala internal dalam tubuh manajemen Metro Mini menjadi penghambat dalam pelaksanaan pengadaan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP).

Sebelumnya, Andri menyatakan, sebagai regulator Dishubtrans DKI sudah mengajak sejumlah operator eksisting untuk mengikuti mekanisme pentarifan rupiah per kilometer.

Seumpama Metro Mini tak sanggup mengikuti mekanisme rupiah per kilometer, maka secara otomatis tawaran akan hilang di LKPP.

"Kami mengajak kalau mau dengan rupiah per kilometer, kami tawarkan untuk peningkatan layanan transportasi. Kami tunggu damai dua orang, mereka bilang damai mana? Ya sampai sekarang SK dari Kementerian Hukum belum ada. Rupiah per kilometer pakai PSO, pake uang negara," jelasnya.

Andri menegaskan, dengan memakai uang negara maka kontraknya harus jelas, operator jelas, manajemen sehat. Hal ini terkait keselamatan dan kenyamanan penumpang Metro Mini.

"Ini kan kerja sama kubu siapa belum jelas. Dia juga masih bermasalah. Saya (kerjasama) dengan Kopaja jelas. Dia sehat. Nntinya juga akan dianalisa semuanya tentang kesehatan perusahaannya dia. Jadi harus betul-betul sehat," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper