Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Tawaran Kerja Sama dari Jepang Soal Sampah, Wali Kota Depok Pikir-pikir

Wali Kota Depok Muhammad Idris tidak langsung kepincut dengan tawaran Jepang terkait kerja sama mengembangkan konsep Depok Recycle Center.
Wakil Wali Kota Depok Muhammad Idris/Bisnis.com-Miftahul Khoer
Wakil Wali Kota Depok Muhammad Idris/Bisnis.com-Miftahul Khoer

Bisnis.com, DEPOK- Wali Kota Depok Muhammad Idris tidak langsung kepincut dengan tawaran Jepang terkait kerja sama mengembangkan konsep Depok Recycle Center.

Konsep tersebut dinilai akan berhasil menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA Cipayung Depok pada setiap harinya.

"Kami akan mengkaji lebih matang lagi terkait program yang dikemukakan pisak Osaki Jepang tersebut," ujarnya, di Balaikota Depok Kamis (24/3/2016).

Pihaknya dalam waktu akan menelaah lebih dalam terkait konsep tersebut apakah masuk sebagai hibah atau profit sharing antara kedua pihak.
Pemkot Depok juga akan memastikan regulasi untuk menjamin konsep tersebut benar-benar sesuai aturan.

Dia memandang perlu duduk bersama dengan dinas dan intansi lain terlebih dahulu yang terkait dengan persampahan. Meskipun, kata dia, saat ini Depok dinilai berhasil menekan volume sampah yang dibuang ke TPA.

Menurutnya, Jepang juga sebelum berhasil menerapkan konsep tersebut butuh waktu beberapa tahun mulai sosialisasi hingga memaksimalkan sumber daya manusianya.

“Tentu kami harus maksimalkan dulu SDM, lahan dan memetakan permasalahannya. Kami tak ingin bila di kemudian hari hal ini menjadi masalah. Makanya kami akan kaji sematang mungkin," paparnya.

Seperti diketahui, Jepang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Depok dalam menanggulangi persoalan sampah melalui konsep Depok Recycle Center.

Nantinya sampah warga yang dibuang ke TPA Cipayung Depok tinggal 10% karena sisanya bakal didaur ulang dan menghasilkan pemasukan bagi daerah.

Konsep recycle center telah digunakan hampir 90% oleh seluruh pemerintahan di kota Jepang. Dengan begitu, pihaknya merasa perlu mengampanyekan konsep tersebut lantaran telah berhasil menekan volume sampah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper