Bisnis.com, TANGSEL - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tangerang Selatan terus memantau pergerakan angka inflasi di wilayah kerjanya yang mencapai 3,3% pada akhir tahun lalu.
Tim beranggotakan unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi terkait di lingkungan Pemkot Tangsel itu berhasil menekan tingkat inflasi menjadi di bawah realisasi 2014 sebesar 2 digit.
Airin Rachmi Diany, Wali Kota Tangsel, mengatakan, menurunnya angka inflasi yang cukup rasional antara lain sebagai dampak dari kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Angka inflasi di Tangsel pada 2014 hampir sampai pada angka 11%, tetapi sejak akhir 2015 hingga sekarang tingkat inflasi di Tangsel sekitar 3,3%,” katanya dalam situs resminya, Jumat (1/4/2016).
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel, Faidzin, mengatakan pihaknya mencatat angka inflasi pada 2014 mencapai 10,57 % kemudian turun drastis pada akhir 2015 menyentuh level 3,3%.
“Koreksinya saya ingat pada waktu itu kami membahasnya bersama unsur SKPD Kota Tangsel dan enetapkan angka inflasi sekitar 8,25%,” ujarnya.
Dia menjelaskan, beberapa komoditas pokok yang perlu diperhatikan oleh TPID Kota Tangsel untuk menekan angka inflasi, seperti harga bawang merah, cabai, bayam, telur, daging ayam dan daging sapi, dan sewa rumah kontrakan.
Menurutnya, BPS Kota Tangsel belum mengeluarkan angka inflasi awal 2016 karena masih sibuk untuk mempersiapkan pelaksanaan program nasional Sensus Ekonomi 2016.