Bisnis.com, TANGSEL - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kopolisian Sektor (Polres) setempat diminta agar lebih aktif berkomunikasi dengan warga untuk memberi jaminan keamanan dan ketentraman di wilayahnya.
Jaminan keamanan dan ketentraman sangat dibutuhkan warga menyusul maraknya pemberitaan media cetak, dan elektronik, serta media sosial mengenai kasus penembakan dengan senapan angin di Magelang dan penyiletan di Yogyakarta.
Mualifah, warga Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan dampak psikologis dari peristiwa penembakan dan penyiletan yang menyasar para perempuan itu mulai terasa hingga di Tangsel, Jakarta dan daerah sekitarnya.
“Semula beberapa warga menanggapinya dengan bercanda, awas jangan keluar malam ada penembak dan penyilet. Tetapi, ternyata banyak warga yang kemudian menjadi khawatir keluar malam,” katanya Sabtu (30/4/2016).
Menurutnya, pemberitaan kasus penembakan dan penyiletan itu diperparah oleh berita kasus begal dengan menembak korbannya yang terjadi di Lengkong Karya, dekat Perumahan Villa Melati Mas, Kecamatan Serpong Utara baru-baru ini.
Dia mengatakan, komunikasi yang dilakukan pihak Pemkot Tangsel dan Polres Tangsel dengan jajarannya hingga tingkat kelurahan akan berdampak positif menenangkan warga karena adanya jaminan keamanan dan ketenteraman.
Sementara itu Aminuddin, warga Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel, mengatakan kehadiran aparat Pemkot, kepolisian dan petugas keamanan lainnya di sejumlah tempat umum sangat dibutuhkan.
“Walaupun misalnya tidak melalukan apa-apa, namun kehadiran polisi, Satuan Polisi Pamong Praja, personil TNI hingga petugas Pemkot yang berseragam itu saja bisa memberikan ketenangan tersendiri bagi warga,” ujarnya.
Menurutnya, gerakan untuk menciptakan rasa aman dan tentram itu akan lebih efektif jika melibatkan seluruh warga secara bergotong royong hingga di tingkat rukun warga dan rukun tetangga.