Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekda Saefullah Diusir dari Masjid Keramat Luar Batang, Ini Kronologisnya

Ketegangan antara Pemprov DKI dan warga Kampung Luar Batang, Jakarta Utara terus meningkat seiring makin santernya isu penggusuran yang akan dilakukan di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah/beritajakarta.com
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah/beritajakarta.com
Bisnis.com, JAKARTA--Ketegangan antara Pemprov DKI dan warga Kampung Luar Batang, Jakarta Utara terus meningkat seiring makin santernya isu penggusuran yang akan dilakukan di wilayah tersebut.
 
Bahkan, kedatangan Sekretaris Daera Pemprov DKI Saefullah ke Masjid Luar Batang mendapatkan penolakan keras dari Pengurus Masjid, Pengurus RW, RT dan warga di Kampung Luar Batang.
 
Pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Masjid Keramat Luar Batang Mansur Amin mengatakan Saefulloh datang ke Masjid Kramat Luar Batang pada Senin (2/5) sekitar pukul 22:30 WIB.
 
"Warga yang melihat kedatangannya merasa geram, dikarenakan beberapa catatan yang melatarbelakangi hal ini," katanya, Selasa (3/5/2016).
 
Catatan tersebut dimulai pada Sabtu (30/4/2016) bahwa ada informasi Pemprov DKI mau mengelar komunikasi yang isinya tidak akan ada penggusuran.
 
Selanjutnya, kata dia, lokasi pertemuan awalnya diinginkan oleh Pemprov DKI Jakarta di Balaikota, namun pihak Pengurus Masjid, RT/RW dan tokoh masyarakat menginginkan tempat di kantor Kecamatan Penjaringan.
 
"Pihak Pemprov DKI ngotot menginginkan pertemuan diadakan di Masjid Keramat Luar Batang, keinginan itu ditolak oleh pihak Masjid lantaran khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan akan keselamatan warga kampung. Akhirnya disepakati pertemuan terjadi di Kantor Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara," katanya.
 
Lalu, Pada Selasa (2/5/2016) digelar pertemuan antara Sekda Saefulloh, plt Walikota Jakarta Utara, Wahyudi, Camat Penjaringan, Kholid, Lurah Penjaringan, Suranta dan pihak RW 1, 2, 3, 4, Kel. Penjaringan.
 
Dalam sesi tersebut, akhirnya di sepakati pertemuan dilakukan di Kantor Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada 2 Mei 2016, pukul 20.30 WIB hingga sekitar pukul 22.00. WIB
 
Mansur mengatakan ucapan Sekda Saefulloh berbicara berbeda dengan apa yang selama ini dikabarkan pihak Kecamatan Penjaringan kepada Ketua Masjid, Ketua2 RW dan Ketua2 RT.
 
"Intinya Saefulloh menegaskan tetap akan ada penggusuran, pemerintah akan membangun Plaza di sekitar Masjid, dan jalan-jalan besar sebagai kesatuan dari Kota Tua sampai Luar Batang," paparnya.
 
Pengurus Masjid, Ketua2 RW, Ketua2 RT dan Tokoh Masyarakat yang mendengarnya kaget dan protes serta menolak, seraya menyampaikan bahwa soal urusan hukum pihak warga tidak akan memberikan jawaban. Pasalnya, soal hukum sudah dikuasakan kepada pihak Yusril Ihza Mahendra.
 
"Intinya, hasil pertemuan pun tidak jelas dan warga merasa dibohongi oleh Pemerintah Prov DKI Jakarta," imbuhnya.
 
Saat selesai Rapat, Sekda menyampaikan keinginannya utk meninjau Kampung Luar Batang dan ke Masjid Keramat Luar Batang untuk memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 milyar dan seragam bagi marbot masjid.
 
Namun Pengurus Masjid menolak. Selain itu juga Pengurus Masjid, RT, RW dan Tokoh Masyarakat menyarankan agar Pak Sekda tidak usah datang ke Kampung Luar Batang dan juga ke Masjid mengingat sudah malam dan kondisi kampung sedang tegang pasca penggusuran Aquarium, Ps Ikan.
 
Selepas penolakan Ketua Masjid, Ketua2 RW, Ketua2 RT dan Tokoh Masyarakatpun pergi meninggalkan Kecamatan dan melanjutkan pertemuan di Rumah Ketua RW.02
 
"Rupanya tanpa sepengetahuan Pengurus Masjid dan RT, RW serta Tokoh Masyarakat, Sekda nyelonong datang ke Kampung dan Masjid Luar Batang. Saat itu Ketua Masjid, RT, RW dan Tokoh Masyarakat sedang melakukan pertemuan lanjutan di rumah Bapak Ketua RW 02," jelas Mansur.
 
Orang nomer tiga di Balai Kota tersebut datang ke Masjid Luar Batang sekitar pukul 22.30 WIB. Warga yang melihat langsung bereaksi dan berupaya melakukan pengusiran terhadap Saefulloh beserta rombongannya
 
Di tengah Rapat, Ketua Masjid, RT, RW dan tokoh Masyarakat mendapat laporan terjadi ketegangan akibat kedatangan rombongan Sekda Saefullah, saat sampai di lokasi kondisi sudah memanas Pengurus Masjid dan RT, RW serta tokoh Masyarakat langsung mengamankan Sekda Saefullah dan rombongannya agar terhindar dari amuk massa yang lebih buruk.
 
"Pengurus Masjid, RT, RW dan Tokoh Masyarakat merasa kecolongan dan sangat menyesali tindakan Sekda Saefullah yang tidak mengindahkan saran mereka dan dianggap cenderung memporovokasi," pungkasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler