Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinas Kebersihan DKI Klaim Swakelola Bantar Gebang Tidak Ada Kendala

Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Ali Maulana mengklaim hingga saat ini tidak terjadi kendala dalam proses transisi swakelola Bantar Gebang tersebut.
Aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/10/2015). /Antara
Aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/10/2015). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Ali Maulana mengklaim hingga saat ini tidak terjadi kendala dalam proses transisi swakelola Bantar Gebang tersebut.

"Tidak ada kendala, termasuk alat berat. Karena alat berat kami langsung menggantikan operasional pembuangan," ujarnya, Minggu (25/7/2016).

Ali memaparkan bahwa hingga saat ini jumlah sementara memang baru sebanyak 15 ekscavator, 6 shovel loader, 1 bulldozer, 3 germor, 1 roadsweeper.

"Alat-alat itu sudah berjalan normal utk melayani pembuangan," ujarnya. Lalu, guna merapikan zona dan titik buang, secara bertahap Dinas Kebersihan akan mengirimkan lagi alat berat sesuai kebutuhan.

"Kalau untuk peralihan pekerja kita bantu mereka untuk direkrut menjadi phl Dinsih DKI dan proses administrasi sedang berjalan. Jadi, tidak ada kendala, karena GTJ juga kooperatif," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai Pemprov Jakarta kedodoran mengelola TPST Bantargebang, terutama saat masa transisi ini.

"Itu kan terlihat agak kedodoran persiapannya karena alat beratnya, kemudian personilnya itu belum disiapkan," katanya, Jumat (22/7).

Menurutnya dari aspek pengangkutan, pekerjaan Dinas Kebersihan tidak memuaskan dan perlu banyak perencanaan dalam swakelola.

Pihaknya menyarankan agar TPST Bantargebang tidak langsung dikerjakan oleh Dinas Kebersihan secara swakelola, tapi dikelola oleh BUMD seperti PT Jakarta Propertindo.

Menurutnya cara itu lebih menguntungkan, karena dapat mengubah timbunan sampah menjadi energi listrik. "Itu perlu dilakukan oleh BUMD. Saya kira jauh lebih menguntungkan kalau dikelola BUMD," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper