Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta menyayangkan adanya pihak yang membangun panti asuhan di atas tanah negara, salah satunya di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan.
"Anda jual panti asuhan, kalau gitu saya boleh dong kuasain Balai Kota DKI? Saya tingga bilang aja, ada anak panti 100 orang nih, saya mau kuasain Balai Kota," ujarnya, Jumat (2/9/2016).
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut meminta pihak terkait untuk memastikan legalitas panti asuhan yang menjadi korban gusuran Satpol PP dan aparat kepolisian pada Rabu, (31/9/2016).
Pasalnya, sah tidaknya sebuah yayasan sudah diatur dalam undang-undang. Menurutnya, yayasan hanya bisa berjalan jika sebagian orang yaitu donatur ada yang mau menyisihkan hartanya untuk penghuni panti aushan.
"Kalau kamu buka yayasan nih sekarang. Kamu sudah gak mampu, gak usah belagu, kasih kepada kami saja. Engga usah pakai yayasan untuk sesuatu pelanggaran gitu lho. Jakarta ini udah terlalu banyak pelanggaran," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi memimpin penggusuran bangunan di Rawajati Jakarta Selatan. Salah satu bangunan yang kini sudah rata dengan tanah adalah panti asuhan Yayasan Shohibul Al-Istiqomah.
Pengurus anak panti asuhan tersebut, Suyasi (60) menceritakan, tiga puluh anak di panti asuhan itu dievakuasi ke tempat baru dengan bantuan Dinas Sosial DKI. Kini anak asuh di panti tersebut sudah pindah ke tempat baru di kawasan Cililitan, Jakarta Timur.