Bisnis.com, JAKARTA-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan pembenahan terminal Pulogebang , salah satunya dengan memperbaiki sistem teknologi (IT).
Pasalnya, menurutnya, perbaikan tersebut dilakukan guna menarik perusahaan-perusahaan otobus dan pelaku usaha mikro kecil menengah agar segera masuk ke kios terminal.
“Banyak hal atau fasilitas yang harus kita lengkapi dulu, jumlah bus yang datang, jumlah kios yang belum berjalan normal, semua akan kita picu,” kata Sumarsono di Balai Kota DKI, Senin (7/11/2016).
Pembenahan dilakukan seiring dengan akan diresmikannya kembali Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur pada 20 Desember 2016 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Sumarsono meyakini usai diresmikannya, terminal tersebut dapat memberikan kehidupan yang baik. Apalagi terminal Pulogebang dengan luas 12,5 hektare (ha) dapat menjadi terminal yang terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
“Ini butuh sekitar Rp880 juta untuk perbaiki, karena beroperasinya terminal butuh sisitem ini untuk dapat berjalan,” katanya.
Terminal Pulogebang sebelumnya sudah diresmikan sejak tahun 2012 namun sampai saat ini belum dapat beroperasi secara optimal. Indikator yang menyebabkan yakni masih sedikitnya PO bus dititik kedatangan maupun pemberangkatannya. Sampai saat ini, lanjut Sumarsono, dari 250 kantor yang sudah disiapkan untuk PO bus, baru 39 kantor yang sudah ditempati.
Oleh karena itu, dia mengintruksikan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta untuk segera melakukan penertibkan terminal-terminal bayangan.
Menurutnya, masih adanya terminal-terminal banyangan di Jakarta yang masih beroperasi menjadi kendala utama, belum lagi pada terminal Pulogebang belum tersedianya rambu-rambu