Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO 2 DESEMBER: Jangan Bawa Anak-anak

Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengimbau agar massa tidak membawa dan mengikutsertakan anak-anak kecil dalam (Doa Bersama yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).
Boy Rafli Amar/Reuters-Darren Whiteside
Boy Rafli Amar/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengimbau agar massa tidak membawa dan mengikutsertakan anak-anak kecil dalam (Doa Bersama yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).

Imbauan itu dikeluarkan karena durasi doa bersama cukup lama sehingga dikhawatirkan membuat anak-anak dehidrasi, katanya, di Jakarta, Kamis (1/12/2016).

"Besok itu acaranya pagi hingga siang, cuaca panas, sehingga dianjurkan jangan membawa anak-anak terutama balita. Karena dikhawatirkan mereka dehidrasi," katanya.

Boy mengimbau agar massa membawa perlengkapan shalat masing-masing serta makanan ringan.

"Diimbau untuk membawa sajadah masing-masing karena mungkin sajadah (untuk shalat Jumat) yang disediakan (panitia) tidak cukup," katanya.

Dia pun meminta para peserta aksi untuk menjaga kondisi badan, mengingat pelaksanaan aksi damai yang cukup lama.

"Kalau ada yang sakit, lebih baik jangan ikut," ujar Boy.

"Dilarang membawa senjata tajam, bambu runcing, karena aparat mengedepankan sikap humanis dan persuasif dalam mengamankan aksi 2 Desember," ujarnya.

Sebelumnya, pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan Polri menyepakati bahwa pelaksanaan Doa Bersama pada 2 Desember akan diadakan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

Aksi damai tersebut dijadwalkan berlangsung pada 08.00 - 13.00 WIB dengan diisi acara dzikir bersama, tausiyah dan shalat Jumat dengan Ketua MUI Pusat KH Maruf Amin bertindak sebagai khatib shalat Jumat.

Kemudian, setelah selesai shalat Jumat, para pimpinan GNPF MUI akan menyapa masyarakat sekitar lokasi.

Kadivhumas pun mengingatkan agar jangan ada orasi dalam acara tersebut.

"Tidak ada orasi. Hanya ada tausiyah keagamaan. Kalau ada orasi, itu di luar agenda kesepakatan Polri, GNPF dan MUI," ujarnya.

Aksi damai tersebut bertujuan untuk mendesak aparat penegak hukum agar segera menahan tersangka kasus penistaan agama, Basuki T. Purnama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper