Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksanaan aksi massa besar-besaran di Ibu Kota dalam sebulan terakhir ternyata menambah volume sampah hingga berton-ton.
Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan penambahan volume sampah tersebut terjadi saat "Aksi Bela Islam 4 November" (411), "Aksi Bela 2 Desember" (212), dan "Aksi Kita Indonesia".
"Volume sampah yang dihasilkan selama tiga aksi itu sama-sama banyak. Sampah hasil dari Aksi 411 itu mencapai 200 ton, Aksi 212 itu 70 ton, dan yang kemarin Aksi Kita Indonesia 120 ton jumlahnya," katanya di Balai Kota DKI, Senin (5/12/2016).
Selain volume sampah, tingkat kerusakan yang dihasilkan dari ketiga aksi tersebut berbeda-beda. Soni, sapaan akran Sumarsono, memaparkan kerusakan yang terjadi saat Aksi 411 yakni rumput dan tanaman di beberapa taman serta robohnya tujuh pagar besi.
Sementara itu, dia mengapresiasi tertibnya massa yang mengikuti Aksi 212 sehingga tak ada tanaman atau rumput yang mengalami kerusakan.
"Peserta Aksi 212 itu sangat disiplin. Itu tanaman hampir tak ada yang rusak. Para peserta juga komitmen tak menggelar sajadah di atas rumput Monas. Hal ini patut diapresiasi," jelasnya.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan pihaknya telah menerjunkan 150 pekerja harian lepas (PHL) untuk membersihkan sampah saat Aksi "Kita Indonesia".
Dinas Kebersihan juga mengerahkan 11 truk kecil, 1 compactor, 4 unit kendaraan, 1.000 kantong plastik, 5 bus toilet, dan 2 kontainer toilet.
"Sampah-sampah saat pelaksanaan aksi kemarin dapat tertangani dalam waktu tiga jam saja," kata Isnawa.