Bisnis.com, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berencana menambah karyawan pada tahun depan seiring tumbuhnya perusahaan jelang operasional 2019.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan Agung Wicaksono mengatakan jumlah karyawan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta tersebut saat ini baru 130 orang.
"Rencananya, kami akan merekruit 170 orang karyawan baru pada 2017 sehingga total pegawai PT MRT Jakarta mencapai 300 orang," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/12/2016).
Dia menuturkan peningkatan jumlah karyawan berbanding lurus mengikuti progres pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang proyek MRT Jakarta. Bukan hanya tahun ini, Agung pun memprediksi jumlah karyawan perusahaan akan naik signifikan pada 2018.
"MRT Jakarta ditargetkan dapat beroperasi pada 2019 mendatang. Karena itu, kami akan butuh lebih banyak karyawan. Kemungkinan jumlah pekerja akan naik hingga 2 kali lipat menjadi 500-600 orang karyawan pada 2018," ungkapnya.
Untuk saat ini, karyawan PT MRT Jakarta sebagian besar bertugas sebagai tenaga teknis untuk menjalankan dan mengawasi proses konstruksi di lapangan. Selain itu, ada juga karyawan yang mengisi posisi sebagai bagian non-teknis atau administrasi dan manajemen di kantor MRT Jakarta yang terletak di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.
Berdasarkan catatan Bisnis, proyek MRT Jakarta dibiayai pemerintah pusat dan Pemprov DKI serta didukung pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Koridor Utara Selatan Fase I dari Lebak Bulus-Bunderan Hotel Indonesia diperkirakan mencapai Rp15 triliun.