Bisnis.com, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menepis survei yang dirilis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang menyebutkan penghuni rumah susun (rusun) lebih sengsara hidupnya dibandingkan saat mereka tinggal di tempat sebelumnya. Survei tersebut menyebutkan pengeluaran warga rusun meningkat drastis.
Survei LBH menemukan sebanyak 35 persen penghuni rusun mengatakan ada peningkatan pengeluaran untuk sewa Rp 100-200 ribu. Sebanyak 45,8 persen penghuni rusun mengalami peningkatan biaya hidup hingga Rp 300 ribu per bulan. Akibatnya, 43,3 persen penghuni pernah menunggak sewa dan hampir terusir dari rusun.
Namun, Ahok membantah biaya sewa rusun lebih mahal. Ahok mengatakan biaya sewa rusun hanya Rp 150 ribu per bulan. Sementara, biaya sewa di tempat sebelumnya sekitar Rp 450 ribu.
"Kami itu cuma kenakan Rp 5 ribu per hari atau Rp 150 ribu. Lalu, kamu naik bus tidak bayar. Logikanya, kalau kamu mengaku miskin, kok kredit motor?" ujar Ahok di Cilandak Barat, Jajarta Selatan, Rabu, 21 Desember 2016.
Selain itu, kata Ahok, pemerintah daerah juga telah memberikan layanan bus gratis bagi penghuni rumah susun. Belum lagi Kartu Jakarta Pintar (KJP), operasi pasar murah, dan pelayanan kesehatan yang memadai. "Jadi bagaimana ada pelanggaran? Saya enggak ngerti lagi," ujar Ahok.
Ahok mengatakan tidak seharusnya penghuni rusun mengeluhkan akses dari rusun ke tempat umum. Pasalnya, lokasi rusun yang ia perintahkan masih di kawasan Jakarta dan masih terjangkau. Apalagi, penghuni rusun bebas menggunakan bus Transjakarta cuma-cuma.
"Kalau masih di Jakarta jauhnya itu seberapa sih? Orang kalau enggak ada uangnya kerja di Kalimantan. Bahkan jadi TKI atau TKW juga mau. Terus, kami tanya orang kerja di Jakarta (gaji) mereka Rp 3 juta lebih itu dari Bogor, Depok, dan Bekasi. Kok enggak pernah mengeluh jauh," kata Ahok.
Ahok Bantah Biaya Hidup di Rusun Mahal, Ini Perhitungannya
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menepis survei yang dirilis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang menyebutkan penghuni rumah susun (rusun) lebih sengsara hidupnya dibandingkan saat mereka tinggal di tempat sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 jam yang lalu
Goyahnya Pabrik di Kawasan Asia oleh Tarif Trump

3 jam yang lalu
Palm Oil Industry: Indonesia Seeks New Export Markets
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

10 menit yang lalu
Pramono Bakal Bangun Pagar Pembatas Rel di Cideng

1 jam yang lalu
Polisi Tetapkan 10 Tersangka Kasus Bentrok Bersenjata Kemang

5 jam yang lalu
Pramono Sebut Bank DKI Punya Prospek Cerah, Ini Indikatornya

6 jam yang lalu
Target IPO Bank DKI, Pramono: 5 Bulan, Paling Lama Setahun
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
