Bisnis.com, JAKARTA- Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisaksti, Nirwono Joga mengkhawatirkan pembangunan jalur jalan layang busway koridor 13 tersebut tidak akan menyelesaikan masalah. Menurutnya jalan layang untuk angkutan umum sebenarnya tidak layak.
"Halte dan Jempatan Penyeberangan Orang (JPO) pastinya akan sangat tinggi, jelas sekali tidak ramah pengguna,"katanya.
Dia mengatakan bahwa proyek tersebut merupakan proyek manipulasi. Pasalnya, rencana awal jalan layang tersebut akan diperuntukan untuk kendaraan pribadi. Karena adanya protes dari warga jalan tersebut diubah untuk jalan layang jalur Transjakarta.
Meskipun direncanakan akan dibangun eskalator dan lift, kata Nirwono, belum tentu langsung menyelesaikan permasalahan, apalagi dikhawatirkan halte tersebut akan terbengkalai tidak terawat seperti sarana dan prasarana lainnya.
"Terbukti eskalator di terminal Manggarai atau Lift di Halte Tosari dan Sarinah tidak terawat, bahkan gagal total," tuturnya.
Dia menambahkan apabila halte tersebut tetap dipaksakan akan ditambah eskalator ataupun lift dipastikan tidak akan terawat dengan baik sehingga hanya akan terjadi pemborosan anggaran.
Lebih lanjut, menurut Nirwono terdapat solusi yang lebih baik dibandingkan pembangunan jalan layang Ciledug-Kapten Tendean tersebut.
"Lebih baik penempatan halte dan JPO bisa langsung disatukan dengan gedung nertingkat di kiri maupun di kanan, sehingga penumpang dapat turun menyeberang sejajar, jadi lebih aman," katanya.
Terkait hal tersebut, sebenarnya dapat dikoordinasikam sejak awal dengan pemilik gedung di sepanjang koridor tersebut, sehingga keamanan pengguna dapat lebih terjamin.