Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang Selatan mendorong percepatan realisasi pembangunan sejumlah infrastruktur, yakni Tol Serpong-Cinere dan Serpong –Balaraja.
Pasalnya, pembangunan infrastruktur tersebut dinilai mampu merangsang pertumbuhan investasi di Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut sejalan dengan target investasi Tangsel di kisaran Rp10 triliun-Rp12 triliun pada tahun ini.
“Investasi Tangsel selama ini selalu ditopang oleh sektor properti, jasa, dan perdagangan, apalagi dengan kondisi keterbatasan lahan saat ini. Saya rasa pembangunan jalan tol itu merupakan potensi masuknya investasi infrastruktur di kawasan ini,” kata Kepala Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Tangsel Oting Ruhiyat kepada Bisnis, Minggu (15/1).
Keberadaan tol tersebut juga diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memacu harga tanah di sekitarnya. Kendati demikian, saat ini pembangunan kedua proyek jalan tol tersebut masih terkendala soal pembebasan lahan.
Pada tahun ini, dirinya mengaku belum banyak pengusaha atau investor baru yang berminat menanamkan modalnya di Tangsel karena sejumlah kebijakan pemerintah antara lain kenaikan listrik, dan bahan bakar minyak (BBM).
“Mereka [pengusaha] masih wait and see di awal tahun ini. Tetapi, potensi investasi di Tangsel ini masih cukup banyak yang bisa digali,” tekannya.
KPMD Tangsel mencatat total investasi senilai Rp11 triliun pada 2015, sedangkan pada 2014 jumlah investasi mencapai Rp7,5 triliun. Pada tahun lalu, dirinya optimistis nilai investasi mencapai Rp10 triliun-Rp11 triliun, atau tidak jauh berbeda dengan realisasi 2015.
Dirinya mengungkapkan kondisi perlambatan ekonomi masih menjadi tantangan terbesar untuk menggenjot investasi pada tahun ini.
“Sentimen negatif misalnya dengan terpilihnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah dirasakan oleh Indonesia. Kondisi perekonomian Eropa dan China juga belum pulih. Realistis saja,” ucapnya.
Hingga saat ini, dirinya mencatat kebanyakan investor mancanegara yang tertarik menanamkan modalnya ke Tangsel berasal dari Korea Selatan dan China.
Per kuartal III/2016, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Tangsel senilai US$33,63 juta, dan PMDN sebesar Rp2,17 miliar.