Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat III Pilgub DKI 2017 : Moderator Akui Tensi Politik Lebih Kencang

Moderator debat ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Alfito Deannova Gintings memandang tema debat kali ini menjadi tantangan baru bagi ketiga pasangan calon.
Presenter Alfito Deannova Gintings saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (3/2)./Antara
Presenter Alfito Deannova Gintings saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (3/2)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Moderator debat ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Alfito Deannova Gintings memandang tema debat kali ini menjadi tantangan baru bagi ketiga pasangan calon.

Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta akan mengangkat tema Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta pada debat yang akan berlangsung Jumat (10/2/2017).

Tema ini nantinya akan terbagi menjadi empat sub tema yakni pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkotika dan kebijakan untuk penyandang disabilitas.

"Debat ketiga akan lebih banyak berbicara soal manusia. Jadi ini sebenarnya menjadi tantangan sendiri buat pasangan calon. Dari situ orang bisa tahu visi mereka soal pembangunan fisik, pembangunan SDM, karakter, konten bagi setiap manusia di DKI," tutur dia di Jakarta, Jumat (2/3/2017).

Alfito yang telah memandu debat sejak 2008 itu mengatakan tensi pilkada kali ini lebih kencang dibandingkan pada 2012. Namun, dia meyakini hal ini tidak akan berpengaruh buruk pada jalannya debat.

"Banyak sekali isu ikutan yang mewarnai dan memeriahkan kontes politik kali ini. Jadi, tentu saja dibilang berbeda ya berbeda. Tingkat tensi politiknya juga mungkin agak lebih kencang," kata dia.

"Tetapi, menurut saya, tidak akan terlalu banyak berpengaruh buruk kepada penyelenggaraan debat. Dari pengalaman debat pertama dan kedua, para pasangan calon fokus dan aktif untuk hanya menjawab di bidang yang dibahas," sambung Alfito.

Padahal, menurut dia, sebenarnya ada celah terjadinya "keriuhan" saat debat. Para pasangan calon, misalnya, bisa saja melontarkan peluru-peluru pada pesaingnya.

"Tidak melebar ke mana-mana. Kalau mau melebar ke mana-mana, kan banyak sekali tuh peluru-peluru kampanye negatif atau buruk yang bisa saja dilontarkan dalam event debat. Tetapi ini rasanya enggak," kata Alfito.

Dia kembali menegaskan, debat merupakan wahana bagi para pasangan calon menjelaskan visi misi untuk calon pemilih, bukan justru saling serang atau melontarkan kampanye negatif.

"Para pasangan calon punya komitmennya sendiri dan paham bahwa debat adalah uji visi misi yang ditujukan untuk mengayakan pemahaman calon pemilih untuk kemudian menentukan pilihan," pungkas dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper