Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah ingin menjadikan kontraktor proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) sekaligus sebagai investor.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, cara tersebut ditempuh sebagai solusi pemerintah untuk pendanaan proyek ini.
"Jadi Adhi Karya [kontraktor LRT Jabodebek] tidak hanya sebagai kontraktor saja tapi juga investor," katanya di kantor Kemenko Kemaritiman di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Skema pembiayaan proyek transportasi Light Rail Transit (LRT) sempat tidak jelas. Proyek LRT Jabodebek sudah dikerjakan dan ditalangi oleh PT Adhi Karya Tbk, namun BUMN konstruksi ini butuh suntikan dana untuk meneruskan proyek.
LRT semestinya dibiayai oleh APBN sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016, tentang perubahan atas Perpres Nomor 98 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggara Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Proyek LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk. Pembangunannya dibagi menjadi dua tahap dengan masing-masing tahapan terdiri dari tiga lintas pelayanan, yakni tahap pertama meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas.
Adapun tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol.