Bisnis.com, JAKARTA- PT Jakarta Tourisindo, salah satu perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di bidang perhotelan menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini mencapai Rp140 miliar.
Presiden Direktur PT Jakarta Tourisindo Emeraldo Parengkuan mengatakan pihaknya optimistis target tersebut akan tercapai seiring membaiknya perekonomian secara perlahan dan meningkatnya jumlah wisatawan ke Indonesia.
"Target pendapatan tahun ini meningkat 28% dari tahun sebelumnya. Kami percaya program-program Kementerian Pariwisata untuk menarik wisatawan lokal dan asing akan berdampak positif terhadap okupansi hotel-hotel kami," ujarnya, Rabu (22/2).
Dia memaparkan saat ini PT Jakarta Tourisindo memiliki tujuh unit hotel yang beroperasi mulai dari hotel bintang 4, resort dan hotel untuk kalangan menengah ke bawah. Adapun ketujuh hotel tersebut antara lain Grand Cempaka Business, Grand Cempaka Resort and Convention, d' Arcici Hotel Plumpang, d' Arcici Hotel Cempaka Putih, d' Arcici Hotel Sunter, C'One Hotel dan DHN Tour and Travel.
Menurutnya, tingkat okupansi kesemua hotel tersebut rerata mencapai 60% untuk weekdays dan bisa tembus hingga 90% pada weekend. "Bahkan kalau untuk hotel transit bisa sampai 200%," katanya.
Dia menuturkan tantangan industri perhotelan di Jakarta saat ini semakin ketat seiring banyaknya pemain baru yang mengembangkan hotel di wilayah DKI Jakarta. Namun, dia meyakini persaingan tersebut menjadi pemicu perusahaan untuk terus bersolek menarik tingkat hunian.
Emeraldo memaparkan untuk tahun ini pihaknya belum ada rencana penambahan kamar. Hanya saja, kata dia, perusahaan akan merenovasi kamar-kamar yang ada agar tampil menarik seiring bangunan-bangunan di beberapa hotel tergolong sudah tua.
Dia menuturkan selain meningkatkan performa kamar hotel yang sudah ada, pihaknya berencana menjajaki kerja sama dengan beberapa BUMD DKI Jakarta lain seperti PT Mass Rapid Transit (MRT) dan PT Jakarta Propertindo untuk membangun gedung baru di lahan milik Pemrov DKI di kawasan Cempaka Putih dan TB Simatupang.
"Karena kami belum ada dana dari penyertaan modal pemerintah, maka kami akan coba lakukan joint venture dengan beberapa perusahaan BUMD lain. Pekan ini kami akan bicara bahas ini dengan Jakarta Propertindo," ujarnya.
Selain itu, tahun ini juga pihaknya sedang mengajukan pemanfaatan lahan sport center Arcici, Rawasari, Jakarta Pusat milik Pemprov DKI untuk dibangun sarana olahraga sepatu roda berstandar internasional.
Menurutnya, selama ini Indonesia belum memiliki sarana sepatu roda khusus. Padahal, prestasi atlet-atlet sepatu roda Tanah Air tak sedikit telah mengharumkan nama baik negara.
"Potensi profit pembangunan sarana sepatu roda ini patut diperhitungkan karena satu-satunya bakal ada di Indonesia. Kami telah berkomunikasi dengan pengurus resmi sepatu roda Indonesia dalam setiap menggelar event internasional bisa raup untung Rp13 miliar," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan mengevaluasi kinerja PT Jakarta Tourisindo menyusul dalam beberapa tahun terakhir kinerja perusahaan dinilai tidak membuahkan hasil yang diharapkan. "Kami akan adakan evaluasi khusus," ujarnya.
Namun, kata dia, khusus untuk ajuan rencana pembangunan sarana sepatu roda, pihaknya menyambut baik dan akan segera dirapatkan pekan depan bersama pimpinan lain.
Pembangunan sarana sepatu roda yang membutuhkan lahan 600 meter persegi untuk dua trek panjang dan pendek itu, lanjutnya, akan dikaji secara matang karena berdampak positif secara ekonomi, sosial dan lingkungan.
"Bagi kami bukan perkara untung saja buat sarana sepatu roda ini, tapi akan bermanfaat untuk kalangan anak muda dan pelajar agar bisa menjauhi kejahatan dan penyalahgunaan narkoba. Jadi mereka lebih interest ke olahraga," ujarnya.