Bisnis.com, DEPOK - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok mendeklarasikan warnet positif sebagai upaya menekan angka gangster yang saat ini marak terjadi di Depok.
Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok Ferry Barata mengatakan warnet di Depok kini kembali menjadi sorotan setelah gangster motor berlatar belakang pelajar dan menjadikan warnet sebagai markas tongkrongan dan tindak kriminal.
"Selain menjadi tempat berkumpul gengster motor, ternyata warnet di Depok juga kerap dijadikan tempat utama pelajar untuk membolos serta mengakses situs porno," paparnya di sela deklarasi, Sabtu (17/6/2017).
Dia menuturkan pihaknya akan menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Depok untuk mengajak kalangan anak muda di Depok terutama yang suka nongkrong di warnet untuk mengadakan pelatihan industri kreatif.
Di Depok, kata dia, angka kriminalitasnya cukup tinggi yang sebagian besar dilakukan oleh kalangan remaja. Selaku partai yang fokus membidik kalangan muda, pihaknya akan terus mendampingi isu-isu anak muda di Depok.
"Ganster di Depok yang sebagian anak muda cukup meresahkan masyarakat. Kami secara perlahan akan mendampingi mereka untuk melakukan hal-hal positif, Kami akan terus gandeng komunitas-komunitas," papar Ferry.
Sebelumnya, Pemkot Depok telah mengeluarkan Perda Nomor 3 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika yang mengatur agar warnet di Depok harus aman dan nyaman dengan tidak beroperasi 24 jam.
Namun setelah 2 tahun berjalan nyatanya belum mengubah wajah warnet menjadi humanis. Bahkan warnet sering dijadikan tempat kegiatan yang menggangu ketertiban masyarakat.
Dia mengatakan pelarangan warnet 24 jam di Depok dan penetapan Perda Nomor 3 Tahun 2015 dengan komitmen dan konsistensinya masih dipertanyakan.
Justru, kata dia imej warnet sudah dinilai negatif dan sering dijadikan tempat kejahatan. Padahal untuk tindak kejahatan, orang bisa saja menggunakan tempat selain warnet.
"PSI Depok sendiri akan berusaha mewujudkan warnet solidaritas dengan cara memasukan nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, persatuan, gotong royong dan keadilan," paparnya.