Bisnis.com, JAKARTA -- Industri kreatif semakin diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan diresmikannya Jakarta Smart City Hive (JSCHive) ruang kerja yang kondusif dan terjangkau untuk memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara pemerintah dengan perusahaan start-up digital di Jalan Dr. Satrio No. 7, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan.
EV Hive dan Pemprov DKI bekerjasama dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem teknologi yang lebih produktif dan berkelanjutan sehingga dapat memperbaiki ekonomi secara keseluruhan.
JSCHive menyediakan area event atau public space, ruang pertemuan, kantor pribadi dan flexi desk. Untuk menikmati fasilitas tersebut, Anda dapat membayar biaya keanggotaan sebesar Rp300.000 per bulan yang dapat digunakan di seluruh lokasi EV Hive yang sudah tersebar di Jakarta dan Bandung.
Selain menyediakan working space yang memadai, JSCHive juga memberikan akses ke EV Hive Connect, platform untuk startup yang menyediakan software management, penasihat hukum, serta akses ke jaringan investor, korporat, dan startup lainnya yang tergabung dalam Komunitas Startup Jakarta.
"Indonesi adalah tempat dimana ekosistem startup tumbuh paling cepat di Asia Tenggara. JSCHive hadir menawarkan tempat dan dukungan pemerintah untuk menyederhanakan keseluruhan perizinan di Jakarta. Kami ingin mewujudkan visi kami untuk menjadi platform pilihan utama bagi pengusaha dimanapun untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka," ujar Carlson Lau, CEO EV Hive, Kamis (22/6/2017).
Bagi pendiri startup, salah satu masalah yang kadang menjadi hambatan untuk membangun bisnis adalah perizinan. Di JSCHive tersedia konsultasi hukum dan perizinan gratis dengan bantuan dari Kantor Cabang Penanaman Modal dan Butir Layanan Terpadu (DPMPTSP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat Startup Legal Clinic (SLC). Pemprov DKI juga turut serta dalam penyediaan Antar Jemput Ijin Bermotor di JSCHive setidaknya satu kali per dua minggu.
Baca Juga
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan Jakarta saat ini sangat membutuhkan teknologi terintegrasi untuk mengangkat industri digital dalam dunia global.
"Ini adalah contoh konkrit kita untuk membangun para wiraswasta muda yang tangguh dan kreatif," katanya.
Djarot menginginkan coworking space tersebut terintegrasi dengan Jakarta Creative Hub, salah satu ide Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama dalam pengembangan industri kreatif.
"Saya minta coworking space ini terintegrasi dengan Jakarta Creative Hub sehingga kalau butuh pelatihan lebih kompleks dan rumit bisa kesana," ujarnya.
Dukungan Pemprov DKI tidak hanya sampai di penyediaan tempat kerja dan kumpul kreatif. Djarot menyatakan Pemprov akan memberikan subsidi kepada perintis bisnis startup jika mereka ingin mendirikan perusahaan dan ikut pelatihan.
"Kalau enggak disubsidi, enggak didorong, masa bisa langsung berhasil? Kan enggak. Yang penting sekarang ide kreatifnya apa, diskusi di sini. Idenya apa, karyanya apa," ujar Djarot.
Djarot juga menambahkan kehadiran petugas AJIB di JSCHive tentunya akan mempermudah proses perijinan pendirian usaha.
Djarot mengatakan, "Jakarta sudah sedemikian sibuk dan macet. Supaya enggak mondar-mandir gitu ya, lama banget. Sehingga kemudahan untuk membuka bisnis di Jakarta bisa meningkat ranking-nya."
Chairman EV Hive, Willson Cuaca, mengatakan, JSCHive menyediakan pelatihan gratis dan terbuka untuk umum sehingga membuka kesempatan bagi semua orang untuk memulai usaha.
"Satu hal yang paling penting untuk pemuda Indonesia, kita itu menuju ke zaman keemasan sebenarnya. Tidak akan terulang lagi internet user berkembang secepat ini. Jadi kesempatan itu harus diambil secepat mungkin. Siapa saja seharusnya punya kesempatan untuk mendirikan perusahaan," katanya.
EV Hive berharap mereka bisa menjadi katalisator untuk mempercepat proses perijinan yang kerap menjadi momok bagi perintis bisnis.
"Tapi kembali ke pemudanya masing-masing, mereka harus kuat mental dan tahan banting," ujarnya.