Bisnis.com, Jakarta -- Arief Nasrudin, Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya angkat bicara terkait tuntutan Serikat Pegawai (SP) PD Pasar Jaya mengenai ketidakadilan dalam proses perekrutan 15 tenaga kerja profesional oleh perusahaan tersebut.
Arief mengatakan langkah tersebut merupakan salah satu usaha percepatan target kerja perusahaan salah satunya dengan mengadakan program Jakgrosir dan Jakmart.
"Di awal saya join pertama kali dengan Pasar Jaya saya melihat banyak SK kita yang harus dirapikan. Saya juga temukan SK-nya juga salah," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/9/2017).
Menurutnya tenaga profesional di PD Pasar Jaya sudah ada sejak lama dan dalam proses perekrutan mereka dapat menempati posisi struktural.
Ia bersedia jika perusahaan yang dipimpinnya harus diaudit terkait dengan transparansi proses perekrutan tenaga profesional yang dipermasalahkan oleh SP PD Pasar Jaya.
"Kemarin kita tripartite, mereka enggak mau juga malah walk out dan enggak mau tanda tangan tripartitenya," ujarnya.
Arief mengklaim bahwa pada proses perekrutan tersebut, pihaknya sudah mempublikasikan lowongan secara internal namun jumlah peminatnya tidak mencukupi untuk memenuhi lowongan tenaga profesional.
"Kita kan tidak selalu pakai media cetak. Bisa di sosial media via linkedin. Misal anda kenal seseorang di perusahaan lain dan ingin hire dia karena punya kemampuan yang oke, itu bukan nepotisme karena mereka tetap melewati proses rekrutmen," ujarnya.
Ia menambahkan tenaga profesional memang dibutuhkan untuk memberikan angin segar terhadap perusahaan agar dapat mengejar ketinggalan di era yang serba modern saat ini.
"Bukannya enggak qualified, saya juga ajak mereka ikut Pusdiklat supaya mereka bisa belajar dan keluarlah kultur yang lebih baru di PD Pasar Jaya," ujarnya.