Bisnis.com, JAKARTA- Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menolak rencana Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menggratiskan akses masuk ke wisata Ancol.
Menurutnya, Ancol telah dikelola oleh perusahaa terbuka yakni PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., sehingga dinilai akan berdampak buruk terhadap pendapatan perseroan.
"Saya tidak sependapat dengan kebijakan masuk Ancol gratis. Kalau dilepas begitu saja akan rugi nanti," ujarnya di hadapan para direksi PT Pembangunan Jaya Ancol dan jajaran Komisi C DPRD DKI, Rabu (4/10/2017).
Prasetyo mengingatkan agar jajaran direksi memberikan argumen kuat terkait rencana akses masuk secara gratis Ancol bagi masyarakat luas. Sebab, kata dia, direksi Ancol harus berkomunikasi dengan Gubernur DKI.
Namun, dia memberikan alternatif lain. Masyarakat bisa masuk secara gratis menikmati Ancol bagi yang memegang Kartu Jakarta Pintar.
"Tolong nanti direktur Ancol kalau dipanggil gubernur harus berargumen kuat. Gratis boleh asalkan yang punya KJP," paparnya.
Baca Juga
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD DKI James Arifin Sianipar mengatakan pihaknya akan meminta kajian pihak Ancol terkait rencana penggratisan masuk kawasan wisata Ancol.
Menurutnya, wisata Ancol milik pemerintah yang juga berhak dinikmati masyarakat secara luas. Oleh karena itu pihaknya meminta data daftar pengunjung setiap tahunnya.
"Menurut saya tidak akan terlalu merugikan. Makanya kami ingin tahu berapa data pengunjung Ancol, terus kalau nanti masyarakat masuk gratis bakal rugi nggak," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Paul Tehusijarana enggan berkomentar terkait rencana penggratisan wisata Ancol tersebut.
Sebelumnya, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menuturkan uji coba penghapusan biaya tiket masuk kawasan Ancol atau penggratisan bagi masyarakat akan dilakukan pada 14 Oktober mendatang.
Menurutnya, uji coba penggratisan wisata Ancol akan dilakukan dengan beberapa syarat yakni penerapan tarif progresif hingga pembatasan jam buka kawasan pantai.
"Dampaknya seperti apa kita akan lihat. Apakah akan berpengaruh baik bagi pengunjung kuliner dan pasar seni atau seperti apa," paparnya.
Pengamat Pariwisata Universitas Pancasila Fahrurozy Darmawan mengatakan akses gratis wisata Ancol bagi masyarakat akan memberikan manfaat bagi warga DKI yang dinilai tidak mampu.
Namun, pihaknya meminta pengelola dan pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan kawasan wisata seiring akan membludaknya Ancol ketika nanti digratiskan.
"Kalau untuk persoalan rugi, saya kira tidak akan terlalu signifikan," paparnya.
Seperti diketahui, kepemilikan saham Ancol dimiliki oleh Pemprov DKI 72%, PT Pembangunan Jaya Ancol 18% dan masyarakat 10%.
Hingga tahun ini, kontribusi pendapatan asli daerah perseroan hingga Juni mencapai Rp82 miliar, dividen Rp35,71 miliar dan kontribusi pajal daerah Rp46,34 miliar.