Bisnis.com, JAKARTA - Warga ibu kota mesti bersabar karena tidak bisa lagi melihat langsung perkembangan pembangunan konstruksi proyek MRT Jakarta, khususnya jalur bawah tanah, mulai tahun depan.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan masyarakat sudah tidak lagi diperbolehkan melihat langsung pembangunan transportasi publik tersebut. "Mohon maaf, kami tak bisa melayani permintaan warga untuk berkunjung ke lokasi proyek MRT Jakarta mulai Januari 2018," katanya di acara Forum Jurnalis dan Blogger MRT, Rabu (20/12/2017).
William menuturkan alasan pihaknya menutup akses peninjauan ke depo Lebak Bulus maupun stasiun bawah tanah (underground) di Senayan tak lain untuk mengindari potensi kecelakaan kerja di lapangan. Pasalnya, saat inl pihaknya sudah memulai pekerjaan menggunakan listrik, contohnya pemasangan rel, elektrifikasi, dan lainnya. Rel sudah dipasang sekitar 3.000 meter dari total 31.000 meter.
"Keputusan ini dilakukan untuk percepatan penyelesaian konstruksi sipil untuk memenuhi target. Kami mohon maaf kepada seluruh warga Jakarta," imbuhnya.
Sejak groundbreaking 2013 lalu, PT MRT Jakarta mulai membuka lokasi proyek untuk publik. Hal tersebut sebagai bagian dari komitmen terhadap akses keterbukaan terhadap perkembangan proyek pembangunan kereta bawah tanah pertama di Indonesia ini.