Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta berupaya membandingkan data yang dimiliki dengan para pemangku kepentingan lain untuk menentukan kebijakan terbaik mengenai pengelolaan transportasi dan pedagang kaki lima di Tanah Abang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan akan mengundang para pemangku kepentingan semisal pengusaha atau perwakilan supir angkutan umum di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk hadir dalam acara coffee morning di Kantor Balai Kota pada Rabu (31/1/2018).
Harapannya dalam acara tersebut dapat menghasilkan win-win solution untuk menata wilayah Tanah Abang ke depan. Adapun lanjutan dari acara ini juga akan disampaikan kepada pihak terkait seperti Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) dan Kementerian Perhubungan.
Seperti diketahui, para supir angkutan umum di sekitar Tanah Abang telah mengadakan beberapa kali aksi demontrasi, termasuk yang terjadi pada hari ini Senin, (29/1/2019). Adapun beberapa tuntutan mereka, yaitu mengenai oknum Dishubtrans yang dinilai arogan kepada para supir, jumlah angkutan umum yang beredar di jalanan tidak sesuai dengan izin yang dikeluarkan, dan modifikasi trayek angkutan umum Tanah Abang.
Selain itu, dua tuntutan yang utama pada aksi demonstrasi, yakni penghentian fasilitas Tanah Abang Explorer dan membuka kembali akses jalan di Jatibaru,
Tanah Abang yang saat ini digunakan tempat berjualan oleh pedagang kaki lima (PKL) atas seizin Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebelumnya, para supir angkutan umum menghitung pendapatannya berkurang hampir 60% dibandingkan dengan sebelum kedua kebijakan ini diterapkan.
Baca Juga
Sandi menjelaskan khusus Tanah Abang Explorer terbukti membantu mempermudah masyarakat dalam mengakses kendaraan di sekitar Tanah Abang.
Bahkan pada akhir pekan ada sekitar hampir 19.000 orang menggunakan fasilitas ini sehingga perlu dipertimbangkan kembali kebijakan mana yang terbaik untuk bersama.
"Saya berikan intruksi untuk menyandingkan data dengan dimiliki oleh teman-teman di Dirlantas. Mudah-mudahan bisa terkoordinasi dan kita akan tindaklanjuti rekomendasi dari Dirlantas," kata Sandi, Senin, (29/1/2019).
Menurutnya, diskusi mengenai Tanah Abang Explorer telah ada sejak pekan lalu dengan para supir angkutan umum dan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta. Namun, diskusi tersebut belum menghadirkan kesepakatan bersama.
Dengan demikian, diharapkan pada diskusi pada Rabu nanti bisa membuat solusi baru untuk penataan Tanah Abang Explorer ini.
Sementara itu, mengenai status Jalan Jatibaru yang digunakan sebagai lokasi jualan PKL masih dibicarakan lebih lanjut di kalangan internal. Akan tetapi, Pemprov DKI akan mempertimbangkan kembali saran dari pengusaha dan supir angkutan umum Tanah Abang untuk membuka kembali jalan tersebut setelah mendapatkan lahan baru yang sesuai.