Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR JAKARTA: Ibu yang Terus Menjaga Pintu Air Manggarai

Di tengah ingar-bingar banjir di Jakarta akibat limpahan air dari Bendungan Katulampa Bogor, ada seorang wanita yang nyaris terlupakan. Padahal, dialah salah satu orang yang menjaga aliran air di pintu air Manggarai agar limpahan air itu tidak menggenangi seluruh ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) meninjau pintu air Manggarai di Jakarta, Senin (5/2)./ANTARA-Galih Pradipta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) meninjau pintu air Manggarai di Jakarta, Senin (5/2)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah ingar-bingar banjir di Jakarta akibat limpahan air dari Bendungan Katulampa Bogor, ada seorang wanita yang nyaris terlupakan. Padahal, dialah salah satu orang yang menjaga aliran air di pintu air Manggarai agar limpahan air itu tidak menggenangi seluruh Ibu Kota.

 

"Jadi teman - teman kerja, bahkan kalau Anda tahu, yang jaga, petugas penanggungjawab di pintu Manggarai itu seorang ibu yang sampai jam ini belum tidur," tutur Anies Baswedan, mantan Mendikbud di era Kabinet Kerja Presiden Jokowi, Selasa (6/2/2018).

 

"[Saat] Saya tinggalkan tempat itu, sampai setengah tiga pagi, dia masih 'on'. Sampai saat ini saya perjalanan ke sini, dia masih berikan kabar," kata Gubernur.

 

Anies hendak mengatakan bahwa 'pasukannya', lelaki maupun perempuan, sudah bekerja keras. Menghadapi banjir kiriman itu, konon, Pemprov DKI mengerahkan Tim di 11 titik sepanjang sungai Ciliwung di DKI. "Mereka berjaga hingga saat ini," katanya.

 

Pada Selasa (6/2/2018) pagi puku 06.00 WIB, tulis Antara, di pintu air Manggarai tinggi air sudah turun menjadi 870 centimeter.

"Insya Allah akan turun lagi 860. Jadi , puncak dari luapan air sungai Ciliwung sudah terjadi. Dan sekarang mulai menurun, mudah - mudahan proses surutnya lebih cepat. Kita memastikan seluruh pompa di muara berjalan dengan baik, semuanya bekerja," kata Anies

 

Dalam   tulisan Sejarah Banjir di Jakarta, yang diakses dari situs jakartakita,  Pintu Air Manggarai terkait dengan pembangunan Kanal Banjir Barat, dimulai dengan adanya ide menghubungkan Kali Krukut dengan Kali Ciliwung, sehingga mengalihkan aliran air yang selama ini menggenangi Menteng dan Weltevreden.

 

Dengan pengaturan air sejak dini dari bagian selatan Jakarta, diharapkan beban banjir di pusat kota pada masa itu lebih ringan.  Prof. Ir. Hendrik van Breen adalah insinyur yang bertanggung jawab membuat perencanaan pengendalian banjir melalui Kanal Banjir Barat, sistem polder, dan rencana Kanal Banjir Timur pada masa itu.

 

Namun hingga 2003, hanya Kanal Banjir Barat yang berhasil diwujudkan. Akibatnya air hanya mengalir dari yang seharusnya menggenangi Jakarta Pusat, beralih menggenangi daerah yang lebih rendah di Manggarai dan Jatinegara. Barulah setelah pemerintahan Presiden Megawati, ide itu kembali dilanjutkan melalui Kanal Banjir Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper