Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinkes Jakarta: Kasus TBC di Jakarta Tinggi, 274 RW Berstatus Siaga

Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Ani Ruspitawati menuturkan Kementerian Kesehatan telah memberikan arahan terkait pengendalian TBC.
Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan tiga layanan di bidang kesehatan di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu (14/5) / BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko
Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan tiga layanan di bidang kesehatan di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu (14/5) / BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta menyatakan bahwa angka kasus tuberkulosis (TBC) di Ibu Kota masih tergolong tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Ani Ruspitawati menuturkan Kementerian Kesehatan telah memberikan arahan terkait pengendalian TBC.

"Kita sudah mendorong pengendalian TBC itu, sekarang semakin berbasis komunitas sehingga kami sudah memiliki 274 RW yang statusnya sudah siaga TBC," jelasnya di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu (14/5). 

Terlebih, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta pada Rabu (14/5/2025) juga meluncurkan Pasukan Putih, yakni layanan kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat. 

Pasukan Putih nantinya juga dapat berperan dalam membantu penemuan kasus TBC. Mereka akan memberikan edukasi serta mendorong masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC untuk menjalani pemeriksaan.

"Dan selain itu Pasukan Putih juga akan mendampingi penderita TBC untuk menyelesaikan minum obatnya karena harus minum obat selama 6 bulan. Dan Pemprov DKI sangat komitmen untuk mengendalikan TBC di Jakarta," jelasnya. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa TBC merupakan penyakit yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Saat ini, secara global, lebih dari 1 juta orang meninggal akibat TBC setiap tahunnya.

Di Indonesia, lebih dari 100.000 orang meninggal akibat TBC setiap tahunnya. Namun, obat untuk penyakit ini sudah tersedia.

“Jadi sama seperti Covid. Harus di-screening supaya ketahuan siapa yang kena TBC,” ungkapnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper