Bisnis.com, JAKARTA -- PAM Jaya menilai MoU Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten dapat mengamankan pasokan sebanyak 18.000 liter per detik yang dikelola oleh perusahaan.
Direktur Utama PAM Jaya, Erlan Hidayat, menjelaskan kontribusi pasokan air dari Kabupaten Tangerang mencapai sekitar 16% dari jumlah yang dikelola PAM Jaya yang mencapai 18.000 liter per detik.
Dia menambahkan jumlah pasokan air dari Kabupaten Tangerang ke Ibu Kota saat ini mencapai 2.875 liter per detik. Adapun jumlah tersebut dinilai bisa menyuplai kebutuhan sebanyak 240.000 rumah di Jakarta.
"MoU itu merupakan payung hukum dari kerja sama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi [Pemprov] DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Tangerang," kata Erlan kepada Bisnis, Selasa (13/2/2018).
Menurutnya, kerja sama ini menjadi bentuk keberlanjutan MoU yang dilakukan oleh dua wilayah sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.
MoU ini dijadikan sebagai komitmen Pemkab Tangerang untuk tetap menyuplai air bersih ke Jakarta, di tengah-tengah pertumbuhan kebutuhan di daerah seperti BSD, Karawaci, Alam Sutera.
Baca Juga
"Kebutuhan air di BSD, Karawaci, Alam Sutera meningkat, MoU ini menjadi komitmen Pemkab Tangerang agar pasokan air ke Jakarta tetap terjaga," imbuhnya.
Seperti diketahui, jumlah kebutuhan air bersih di Jakarta saat ini mencapai 22.500 liter per detik. Adapun jumlah air bersih yang dikelola oleh Pam Jaya sebanyak 18.000 liter per detik. Dengan demikian, warga Jakarta mengalami defisit air bersih sebanyak 4.500 liter per detik.
Sebelumnya, dia menyampaikan akan menggenjot produksi air bersih di Jakarta hingga 22.500 liter per detik pada 2022. PAM Jaya akan membangun berbagai water treatment plant (WTP/instalasi pengolahan air) di berbagai wilayah Jakarta.
Saat ini, PAM Jaya sedang menggenjot pembangunan WTP di kawasan Hutan Kota, Penjaringan, Jakarta Utara. WTP tersebut diprediksi dapat berkontribusi sebanyak 500 liter per detik pada awal 2019.