Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk merelokasi pedagang kaki lima di Jalan Melawai untuk masuk ke dalam gedung perkantoran.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan bahwa telah mendata jumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berada di Jalan Mentawai, Jakarta Selatan mencapai sebanyak 2.000 pedagang.
Adapun pendataan tersebut bertujuan untuk mengakomodasi jumlah pedagang yang bisa disalurkan ke berbagai tempat yang bisa dipakai untuk berjualan seperti gedung perkantoran dan pasar.
Menurut catatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta jumlah pengunjung ke tempat PKL Mentawai berjualan sekitar 5.000 orang. Dengan demikian, diperlukan lokasi yang bisa mengakomodasi sebanyak 7.000 orang yang melakukan bertansaksi jual-beli.
Kendati demikian, saat ini yang bisa disediakan oleh Pemprov DKI melalui bantuan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyediakan gedungnya bagi PKL hanya bisa memuat untuk sebanyak 300 pedagang. "Kalau hanya 300 kursi, tidak cukup," kata Sandi, Sabtu (3/3/2018).
Sandi mengklaim masalah yang terjadi di Jalan Mentawai, yakni kesalahan dari Pemprov DKI dan pemilik gedung yang tidak mampu memberikan tempat yang baik bagi PKL dan pengunjung. Dia menambahkan PKL yang berada di Jalan Mentawai tidak bisa disalahkan karena keberadaannya dibutuhkan bagi para pekerja dan masyarakat yang berada di sekitar daerah tersebut.
"Jadi permasalahannya itu adalah ketidakmampuan kita [Pemprov DKI] untuk mewajibkan gedung-gedung tersebut menghadirkan lokasi untuk pedagang kecil," ujarnya.
Kendati demikian, dia berjanji akan segera mendistribusikan para pedagang ini ke berbagai gedung perkantoran di sekitar wilayah tersebut untuk menjawab kebutuhan para pegawai yang bekerja di daerah Mentawai. Selain itu, Pemprov DKI juga merencakan agar pedagang yang tidak bisa masuk ke dalam gedung perkantoran tersebut agar bisa berjualan di pasar tradisional atau disediakan tempat khusus bagi PKL berdagang.
"Saya inginnya di dalam dan ada beberapa lokasi binaan yang dekat situ," ungkapnya.